TANJUNG KEMUNING - Masyarakat konsumen gas elpiji subsidi 3 Kg atau yang dikenal dengan gas melon beberapa hari terakhir sulit didapat. Hampir semua pangkalan kehabisan stok melayani masyarakat. Warga terpaksa harus mencari gas hingga keluar kecamatan. Selain itu, harga eceran gas subsidi pun sudah melonjak dari biasanya. Kurangnya stok gas elpiji ini diperkirakan akibat banyaknya pesta hajatan. Sehingga, ada peningkatan jumlah pemakaian gas subsidi. Menjawab keluhan konsumen gas subsidi, pengelolah distributor tunggal gas melon Kabupaten Kaur, PT Kaur Permai Sejati di Desa Sulauwangi Kecamatan Tanjung Kemuning, Yuyun, dikonfirmasi Radar Kaur (RKa) menjelaskan, untuk pasokan gas dari distributor ke pangkalan di seluruh wilayah Kabupaten Kaur masih berjalan normal seperti biasanya. Begitu pula, pengiriman stok dari PT Pertamina Bengkulu tetap normal enam kali dalam sepekan. Pengiriman dari Pertamina hanya hari Minggu libur, selebihnya setiap hari tiba di gudang distributor. Kemudian, langsung disalurkan ke pangkalan yang ada sesuai jadwal masing-masing. "Kalau dari distributor belum ada masalah dalam pengiriman ke pangkalan. Masih berjalan normal sebagaimana biasanya. Begitu pula, pengiriman dari Pertamina Bengkulu tetap sama enam kali sepekan," tegas Yuyun, Rabu (30/9). Dikatakan Yuyun, pangkalan kehabisan stok sebelum jadwal pengiriman kembali sehingga terjadi kelangkaan. Bisa dipicu oleh peningkatan pemakaian gas oleh masyarakat. Namun, untuk mengantisipasi kekosongan gas subsidi masyarakat dapat memanfaatkan gas ukuran 5,5 Kg. Akan tetapi gas ini non subsidi dan dijual bebas di pengecer maupun pangkalan. Oleh karenanya, penggunaan gas 5,5 Kg tidak berjalan sama sekali. Masyarakat masih mengejar gas subsidi. "Kelangkaan bukan terjadi karena adanya pengurangan stok dari Pertamina atau distributor. Sampai saat ini masih normal," tandas Yuyun.(xst)
Pengiriman Lancar, Gas Subsidi Sulit Didapat
Kamis 01-10-2020,18:36 WIB
Editor : Admin Radar Kaur Online
Kategori :