NASAL - Dukungan masyarakat terhadap kandidat Pilkada tidak bisa mengacu hanya pada partai pengusung saja. Sebab sikap masyarakat antara Pilkada dengan pemilihan legeslatif (Pileg) berbeda. Hal biasa saat Pileg mendukung partai politik A dengan kandidat tertentu. Tapi saat Pilkada ketika kandidat yang didukungnya dulu mengajak masyarakat ke kandidat didukung partainya. Masyarakat tidak akan mau mengikutinya. “Pilkada dan Pileg sama – sama memilih orang. Jadi wajar kami memperhatikan kandidat. Bukan anggota DPRD dari partai tertentu yang dulu kami dukung. Jadi konteks urusan politik ini tidaklah seperti teori dalam berpartai,” sebut warga Desa Muara Dua Kecamatan Nasal Ijik (42). Lanjutnya, barometer pemilih tidak akan terpaku pada tim sukses (Timses) semata. Kwalitas kandidat peserta Pilkada juga akan diperhatikan masyarakat. Bagi mereka sebagai pemilih, untuk memberikan keyakinan memang gampang – gampang sulit. Bukan hanya dibicarakan selintas saat pertemuan di suatu tempat saja. “Kami ini memang masyarakat kecil, tinggal di daerah terpencil. Tapi kalau urusan memilih peserta Pilkada tidak bisa dipaksakan. Memilih seseorang adalah mutlak hak kami. Jadi tata cara kandidat dalam bermasyarakat juga kami perhitungkan,” tutur dia. (mrn)
Dukungan Antara Pilkada dan Pileg Bisa Berbeda
Kamis 19-11-2020,15:25 WIB
Editor : Admin Radar Kaur Online
Kategori :