BINTUHAN – Mendekati hari pencoblosan, 9 Desember 2020, KPU Kabupaten Kaur melaksanakan sosialisasi pendidikan pemilih untuk pemilih pemula yang dipusatkan di SMAN 1 Kaur, Selasa (24/11). Selain memaparkan tata cara memilih, KPU Kaur mengajak pemilih pemula untuk bersama-sama melawan Golongan Putih (Golput) atau gerakan tidak memilih. “Pelajar yang sudah memiliki hak untuk memilih diharapkan jangan sampai tidak menggunakan hak pilihnya. Pelajar merupakan pemilih yang terpelajar. Diharapkan menggunakan hak pilih secara cerdas. Pelajari calon dan visi misinya. Dan pelajar harus melawan Golput,” ungkap narasumber sosialisasi, Komisioner KPU Kaur Divisi Sumber Daya Manusia dan Partisipasi Masyarakat (SDM-Parmas), Yuhardi, S.IP, MH. Pilkada, lanjut dia, merupakan indikator negara demokrasi. Setiap warga negara yang menganut asas demokrasi memilih pemimpin melalui Pilkada. Setiap warga yang sudah memenuhi syarat, memiliki kesempatan untuk memilih sendiri pemimpin tanpa adanya paksaan dari pihak manapun. "Sosialisasi ini juga untuk mengurangi potensi surat suara tidak sah. Sebagai pemilih pemula tentu belum ada pengalaman dalam teknis pencoblosan yang benar. Agar pada 9 Desember kelak adik-adik ini ke Tempat Pemungutan Suara (TPS) masing-masing untuk menyalurkan hak pilihnya dan tidak ada kesalahan dalam pencoblosan," ujarnya. Dia menambahkan, Pilkada tahun ini berbeda dengan sebelumnya. Mengingat pelaksanaan pemilihan harus berdampingan dengan wabah pendemi Covid-19. Guna menghilangkan kekhawatiran masyarakat datang ke TPS, pihaknya akan menjamin TPS yang sehat. “TPS sehat dalam artian mematuhi protokol kesehatan dengan ketat. Baik bagi penyelenggara maupun bagi pemilih itu sendiri. Seperti bilik suara akan disemprot disinfektan di setiap jamnya. Bahkan disediakan bilik suara khusus bagi pemilih yang dicurigai terpapar Covid-19,” terang Yuhardi. Ia berharap, pemilih pemula bisa cerdas dalam menggunakan hak pilihnya. Dan menjadi masyarakat aktif serta sadar akan memilih. Sosialisasi pendidikan pemilih untuk mencegah terjadinya Golput. Juga menggiring pemilih agar menggunakan hak pilihnya dengan benar dan dan menolak suap politik. “Kalian (pemilih pemula)) harus menolak apapun itu yang berbentuk money politik atau politik uang. Sebab, itu tidak sehat bagi demokrasi. Dan jika terbukti, pemberi maupun yang menerima politik uang bisa dipidana," tandasnya. Peserta sosialisasi merupakan perwakilan SMAN 1 Kaur, MAN Kaur, SMAN 11 Kaur, SMKN 5 Kaur, SMKN 8 Kaur dan SMK Ma'arif Kaur. Turut hadir General Manager (GM) Radar Kaur, Daspan Haryadi, S.IP dan Wakil Kepala (Waka) Kurikulum SMAN 1 Kaur, Drs Damianus Sihombing, MM. (roh)
KPU Ajak Pelajar Lawan Golput
Rabu 25-11-2020,14:50 WIB
Editor : Admin Radar Kaur Online
Kategori :