Enaknya Jadi Mahasiswa Institut Islam di China

Senin 26-04-2021,11:02 WIB
Reporter : Admin Radar Kaur Online
Editor : Admin Radar Kaur Online

RADARKAUR.ID - Pemerintah China mengalokasikan dana senilai CYN 280 juta atau sekitar Rp 627,8 miliar untuk merenovasi Xinjiang Islamic Institute (XII) di Kota Urumqi. "Selain dari pemerintah pusat, dana 280 juta itu juga berasal dari pemerintah daerah dan Asosiasi Islam Xinjiang," kata Wakil Ketua Komite Tetap Kongres Rakyat Daerah Otonomi Xinjiang, Li Xuejun, kepada ANTARA di Urumqi, Kamis (22/4). Xinjiang Islamic Institute berdiri di atas lahan seluas 7,6 hektare di pinggiran Ibu Kota Xinjiang tersebut sejak 1982. Kompleks pendidikan itu sudah pernah menjalani renovasi pada 2014 lalu. Bukan cuma di Urumqi, XII juga dibangun di 8 kota lainnya di wilayah Xinjiang, termasuk di Kashgar, Aksu dan Hotan yang merupakan daerah terluar China. Sampai saat ini di XII Urumqi jumlah mahasiswa yang terdaftar sebanyak 889 orang, baik jenjang pendidikan S1 maupun pascasarjana. Para mahasiswa tinggal di asrama di kompleks Xinjiang Islamic Institute tanpa dipungut biaya, termasuk kebutuhan makan sehari-hari. "Untuk biaya pendidikan yang ditanggung pemerintah sebesar CYN 8.000 (Rp 17,9 juta) per mahasiswa setiap bulan dan biaya hidup CYN 4.000 (Rp 8,9 juta)," kata Abit Qozbaz selaku penanggung jawab XII. Materi perkuliahan pokok yang diajarkan di kampus tersebut di antaranya Al Quran, Hadis, Syariah, Bahasa Arab, Bahasa Mandarin, Bahasa Inggris, Ideologi, dan Undang-Undang Dasar Nasional China. Setelah selesai menjalani pendidikan dalam berbagai jenjang, para lulusan XII dikembalikan ke daerah asal untuk menjadi pemuka agama, khotib, atau imam. Sementara itu, Muhammad Amin Abdullah, dosen XII mengaku mendapatkan honor sebesar CYN 72.000 atau sekitar Rp 161,4 juta per tahun. "Saya mengajar di sini mulai tahun 2000," ujar pria berusia 38 tahun asal Kashgar lulusan Al Azhar, Kairo, setelah menamatkan pendidikan S1 di XII. Kampus XII dilengkapi dengan masjid dan kantin untuk para mahasiswa yang 60 persen di antaranya berasal dari wilayah selatan Xinjiang, seperti Kashgar dan Hotan. Beberapa utusan dari Nahdlatul Ulama, Muhammadiyah, Majelis Ulama Indonesia, dan lain ormas keagamaan lainnya dari Indonesia pernah mengunjungi XII Urumqi pada 2019. (ant/dil/jpnn)

Tags :
Kategori :

Terkait