Seginim dan Air Nipis dapat Dana Pokir Dewan

Selasa 08-06-2021,14:09 WIB
Reporter : Admin Radar Kaur Online
Editor : Admin Radar Kaur Online

RKa ONLINE, BENGKULU SELATAN (BS) – Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP) Kabupaten Bengkulu Selatan (BS) ditahun ini. Tidak bisa menyalurkan bantuan untuk kelompok budidaya ikan di Kabupaten BS secara merata. Lantaran, Dana Alokasi Khusus (DAK) hanya diperuntukan untuk bantuan pakan alami dan alat laboraturim. Sedangkan, untuk bibit ikan tidak tersedia karena, anggaran sangat minim. Namun, para kelompok budidaya ikan di Kabupaten BS bisa mendapatkan bantuan bibit ikan dan pakan ikan melalui dana Pokok Pikiran (Pokir) dewan. Itupun, hanya diperuntukan untuk wilayah Air Nipis dan Seginim. Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP) BS, Novianto melalui Kabid Perikanan DKP, Sopian membenarkan, di tahun ini tidak ada bantuan bibit ikan untuk kelompok budidaya ikan di Kabupaten BS. Sebab, ditahun ini pihaknya hanya melakukan pengadaan berupa alat laboraturium dan pakan alami. Untuk pengadaan bibit ikan atau benih ikan diprediksi tahun depan. Karena, di tahun ini anggaran cukup minim. Meskipun terkendal dengan anggaran, kelompok budidaya ikan diwilayah Air Nipis dan Seginim dipastikan mendapatkan bantuan bibit ikan dan pakan ikan. Sebab, dana Pokir dewan sebesar 240 juta diprioritaskan untuk dua wilayah tersebut. “Ya, dana Pokir dewan sebesar Rp 240 juta diprioritaskan untuk dua wilayah Air Nipis dan Seginim. Tetapi, kelompok penerima bantuan belum terpilih sebab kita masih akan melakukan identifikasi proposal mereka terlebih dahulu. Siapa yang layak mendapatkan dan siapa yang tidak,” ujarnya. Lanjutnya, dari dana 240 juta tersebut, bibit ikan sebanyak empat paket sedangkan pakan ikan sebanyak 12 ton. Untuk mendapatkan bantuan tersebut kelompok budidaya ikan Air Nipis dan Seginim harus mengajukan proposal terlebih dahulu terharap DKP. Kemudian, nantinya dilakukan identifikasi dari hasil identifikasi baru bisa ditentukan kelompok budidaya ikan yang mendapatkan bantuan. “Kita masih menunggu proposal kelompok budidaya masuk ke DKP. Saat ini baru enam proposal yang masuk jika sampai batas waktu ditentukan tidak ada lagi yang masuk baru kita lakukan identifikasi,” tegas dia.(rjs)

Tags :
Kategori :

Terkait

Terpopuler