KAUR, RADARKAUR.CO.ID - Lima hari pasca naiknya harga BBM bersubsidi, Kamis (8/9). Hampir semua jenis sembako telah terjadi kenaikan harga.
Kenaikan harga bervariasi, ada yang kenaikan harga terbilang tipis. Dengan nominal Rp 500 hingga Rp 1.000. Sebaliknya ada pula yang naik hingga Rp 5.000.
BACA JUGA: BREAKING NEWS: Kebakaran Dini Hari, Rumah Warga Kaur Ludes
Soal kenaikan harga yang terjadi. Diana (37) warga Desa Padang Hangat, pemilik toko sembako mencontohkan, beras lokal naik dari Rp 30.000 perkulak (dua liter,red) menjadi Rp 33.000.
Sedang untuk telur ayam negeri, naik dari Rp 2.000 menjadi Rp 2.500 per-butir.
"Untuk harga beras lokal. Mudah-mudahan setelah panen nanti akan kembali turun. Sedang untuk jenis telur ayam negeri. Dari pemasok memang sudah naik. Karenanya kami ikut mengiringi," kata Diana, Kamis (8/9).
BACA JUGA: BLT-BBM Segera Dibagikan, Serentak dengan BPNT
BACA JUGA: Siapa Membunuh Putri (6): Ajakan Bang Jon
Ikan segar yang dijual secara keliling juga ikut mengalami kenaikan harga. Rata-rata semua jenis ikan naik Rp 5.000 dibanding sebelumnya.
Suryani (38) salah seorang pedagang ikan mengatakan, kenaikan harga jual yang pihaknya lakukan mengiringi naiknya harga jual. Dari pada nelayan kepada pihaknya sebagai penampung.
"Memang sebelumnya untuk jenis ikan gaguk itu bisa kami jual Rp 20.000 per Kg. Kini sudah tak bisa. Karena harga dari nelayan juga ikut naik. Saat ini kami jual Rp 25.000/ per Kg," sampainya pada RKa.
BACA JUGA: Jual Kerbau Diduga Curian, Warga Kaur Diringkus
BACA JUGA: Kunjungan ke PWI Kaur Perkuat Sinergitas, Kapolres: Semoga Gedung Sekretariat Segera Dihibahkan
Terpisah, Ilmanto (40) warga Desa Masria Baru, nelayan Pantai Padang Baru Kecamatan Kaur Tengah membenarkan, bila pihaknya menaikkan harga jual hasil tangkapan.
Seiring dengan naiknya harga BBM bersubsidi, jenis pertalite. Terlebih lagi dirinya harus membeli bahan bakar untuk motor tempel itu, secara eceran.