Dia menambahkan, semoga pemerintah bisa memperhatikan kendala listrik dan jaringan internet untuk daerah terpencil. Dengan demikian sekolahnya tidak akan khawatir lagi untuk mengikuti kebijakan pemerintah yang menuntut menggunakan teknologi.
"Sekolah di daerah terpencil terkendala jaringan internet. Karena itulah alangkah baiknya kondisi ini menjadi perhatian serius pemerintah. Supaya sekolah bisa memanfaatkan teknologi lebih maksimal," demikian Tasman.
BACA JUGA: Target 2024 Zero Stunting, Wabup Kaur Launching Kampung Keluarga Berkualitas dan Dashat
Terpisah, Kasi Kesiswaan Bidang Dikdas Indra Gunawan, S.Kom mengatakan, saat pelaksanaan ANBK hari pertama mengunjungi tiga SMP yakni SMPN 36 PK-LK Kaur, SMPN 24 Kaur dan SMPN 13 Kaur.
Dalam kegiatan ini rerata terkendala siswa tidak bisa login pada server. Sehingga siswa harus menunggu sampai bisa login.
"Kendala sekolah yang saya kunjungi bukan karena listrik padam atau tidak ada jaringan internet. Namun siswa tidak bisa login pada server. Sehingga memakan waktu lama. Bahkan karena tidak bisa login, siswa terjadwal untuk mengikuti pada sesi pertama. Harus mengikuti ANBK sesi kedua atau sesi ketiga," jelas Indra.
Tambahnya, kendala ini mungkin dikarenakan banyaknya siswa yang login pada server utama.
Karena kegiatan ini dilaksanakan seluruh Indonesia. Sehingga membuat siswa mengantre login pada server.
Mereka melakukan kunjungan ke sekolah untuk memastikan apa saja kendala yang terjadi saat pelaksanaan ANBK berlangsung. Sehingga pihaknya bisa membantu untuk mengatasi kendala tersebut.
"Alhamdulillah, walau lama login siswa bisa mengerjakan soal ANBK. Kendala lainnya tidak ada," ucap Indra.