Sementara itu, menurut catatan BPBD Kaur setidaknya tercatat 19 titik rawan bencana longsor dan banjir di Kabupaten Kaur. 9 titik longsor berada di wilayah eks-Kaur Tengah.
Daerah titik rawan longsor yaitu, Seranjangan di Desa Tanjung Harapan, daerah Muara Kinal Desa Sukamerindu, Desa Karang Dapo di Kecamatan Semidang Guma.
Lalu Kelurahan Tanjung Iman di Kecamatan Kaur Tengah. Desa Tuguk dan Desa Pulau Panggung di Kecamatan Luas.
Serta sepanjang jalan menuju Kecamatan Muara Sahung. Sedang untuk titik rawan banjir ada di Desa Tuguk Kecamatan Luas.
BACA JUGA:Soal Penahanan Mantan Ajudan Bupati Kaur dalam Kasus Senpi Rakitan, Berikut Penjelasan Kejari
BACA JUGA:Janda Miskin Tidak Dapat Bantuan, Bertahan Hidup dari Jual Barang Bekas
"Kepada masyarakat di titik rawan bencana agar selalu waspada. Lalu terus lakukan koordinasi. Baik dengan kami BPBD Kaur, ataupun dan rekan TNI-Polri. Ataupun melalui pemerintah desa dan kecamatan," sampainya.
Tak hanya memutus akses penghubung. Musibah tanah longsor di Kelurahan Tanjung Iman menyebabkan terjadinya pemadaman arus listrik di Kecamatan Luas dan dan Muara Sahung.
Juga Desa Sinar Jaya di Kecamatan Kaur Tengah. Lantaran tumbangnya tiga tiang listrik di lokasi tersebut.
BACA JUGA:100 meter lebih Jalan Lintas Provinsi Tertutup Longsor
BACA JUGA:BREAKING NEWS: Telat Ganti Persneling, Truk Muatan TBS Terbalik
Di Desa Ulak Bandung Kecamatan Muara Sahung. Listrik terpantau kembali menyala hari Sabtu (8/10) tengah malam.
Terjadinya pemadaman listrik, tak hanya membuat terhambatnya aktivitas warga di wilayah pemadaman. Tersebut membuat ikut membuat hilangnya telekomunikasi seluler.
"Padam sekitar hari Kamis (6/10) pukul 20:30 WIB, setelah kejadian tanah longsor. Kalau tidak salah hari Sabtu(7/10) sekitar pukul 23:00 WIB kembali menyala," Kades Ulak Bandung, Didi Hirawansah, S.Pd.
Meski letak kejadian berada jauh dari permukiman warga. Musibah ini masih menimbulkan kerugian materi.
BACA JUGA:72 Hektar Sawah Dikeluarkan dari Usulan LSD, Alasannya Masuk Akal