KAUR, RADARKAUR.CO.ID - Digitalisasi dengan segala kemudahannya secara bertahap terus diimplementasikan dalam beragam kegiatan, termasuk dalam di bangku pendidikan.
Dimana Kegiatan Belajar Mengajar (KBM) yang sebelumnya dilakukan dengan metode tatap muka dikombinasikan dengan metode online.
Sayangnya, di tengah kedua tuntutan ini, terkendala sarana dan prasarana yang dibutuhkan. Sebut saja jaringan internet yang bisa disebut sebuah "nyawa" dalam pembelajaran era milenial.
Atau Keterbatasan Sarana dan Prasarana (Sarpras) pendukung. Menjadi PR yang harus diselesaikan.
BACA JUGA:Prospek Kacang Tanah, Menjanjikan
BACA JUGA:Pelayanan Prima, Polsek Antar Jemput Surat & Dengar Curhatan
Kepala SMPN 21 Satap Kaur Tasman, S.Pd menyampaikan, bahwa kendala lain yang pihaknya temui yakni, masih terbatas peserta didik yang memiliki Handphone (Hp) android yang digunakan dalam pembelajaran era digital.
"Mungkin susah untuk dipercaya. Tapi memang ada siswa kami yang belum memiliki Hp, karena keterbatasan ekonomi.
Ini yang menjadi kendala kami dalam digitalisasi dunia pendidikan," ungkapnya.
Dia menambahkan, seperti halnya yang telah dilaksanakan pada saat Penilaian Tengah Semester (PTS) maupun Penilaian Akhir Semester (PAS), untuk siswa yang belum mempunyai Hp diarahkan untuk menggunakan chromebook sekolah, atau bahkan siswa meminjam Hp keluarganya untuk mengikuti berbagai kegiatan digitalisasi di sekolah.
BACA JUGA:Keren! 5 Finalis Puteri Indonesia 2022 Perwakilan Sumbagsel Cantik-Berprestasi, Kaur Ada?
"Sering kami temui, bagi siswa yang tidak mempunyai Hp pribadi. Mereka meminjam Hp keluarganya untuk mengikuti kegiatan digitalisasi belajar di sekolah," ucapnya.