8 Kerajaan Islam di Sumatra, Dari Selat Malaka hingga Selat Sunda, Termasuk Kerajaan Kaur

Kamis 08-06-2023,09:53 WIB
Reporter : Muhammad Isnaini
Editor : Muhammad Isnaini

Awalnya Kerajaan ini merupakan kerajaan yang menganut agama Hindu.

Kerajaan Sekala Brak didirikan oleh Raja Buay Tumi sebagai pemimpin Suku Tumi.

Pada abad ke-16 M, empat pangeran dari Pagaruyung datang dan mengalahkan Kerajaan Sekala Brak.

Sehingga digantikan dengan pemerintahan Islam dengan istilah Kepaksian.

8. Kerajaan Kaur

Kerajaan Kaur didirikan sekitar tahun 1697 Masehi oleh Pangeran Raja Luwih (Sabrani Gunung Kaur).

Raja Kaur maupun Raja Bintuhan merupakan keturunan dari para bangsawan dengan garis keturunan berasal dari raja Banten.

Raja Kaur berasal dari keluarga kerajaan Banten dan masih memiliki satu darah keturunan dengan Sultan Ageng Tirtayasa.

Dalam sejarahnya, sosok Ratu Darah Putih adalah putra dari Syarif Hidayatullah yang lebih dikenal dengan nama Sunan Gunung Djati.

Ketika Sunan Gunung Djati menjadi Sultan Cirebon dan kemudian mendirikan Kesultanan Banten.

BACA JUGA:Berperang Melawan Pasukan Ratu Belanda, Sultan Ageng Tirtayasa Dikhianati Putra Kandung Sendiri

BACA JUGA:Sosok Amangkurat I, Raja Otoriter, Bersahabat dengan Ratu Belanda, Pembunuh Adik Kandung dan Ulama

Sunan Gunung Jati tetap menjadi Sultan di Kesultanan Cirebon, sementara Kesultanan Banten diserahkan kepada putranya yakni Ratu Darah Putih.

Ratu Darah Putih melahirkan para sultan di Banten, salah satunya yakni Sultan Ageng Tirtayasa.

Pangeran Raja Luwih adalah putra dari pasangan suami istri Dewa Sekanjang Hitam dan Dewi Sekanjang Putih.

Mereka adalah saudara sepupu dari Ratu Darah Putih, penguasa pertama Kerajaan Banten.

Kategori :

Terpopuler