BENGKULU, RADARKAUR.CO.ID - Petani di Bengkulu Galau Pilih Kopi Apa Sawit, Kopi Dianggap Lebih Menguntungkan, Benarkah?
Saat ini harga komoditas kopi di Provinsi Bengkulu meningkat secara signifikan dari beberapa bulan lalu.
Ditingkat petani, harga biji kopi kering per kilogram mencapai Rp35 ribu.
Harga biji kopi kering ini sangat jauh dari harga Tandan Buah Segar (TBS) sawit yang baru menyentuh angka Rp1.500 per kilogram.
BACA JUGA:Apa Arti Warna Aura Disekelilingmu, Begini Cara Cek Warna Aura dan Penjelasan Artinya
BACA JUGA:Polisi Gagalkan Penyelundupan 33 TKI Ilegal Jalur Kalimantan Utara, Ada dari Kaur?
Kondisi ini membuat petani galau, pilih membudidayakan kopi atau tetap bertahan di kelapa sawit.
Meskipun dengan kondisi lahan pertanian berbeda, banyak diantara petani sawit di Kabupaten Kaur mulai mencoba untuk beralih fokus ke budidaya kopi.
Seperti yang dilakukan oleh salah satu petani sawit di Kabupaten Kaur Ali Salihin.
Meskipun memiliki kebun sawit yang membutuhkan perawatan, Ali memilih untuk lebih fokus pada budidaya kopi yang berada dikebun miliknya di Kecamatan Muara Sahung.
BACA JUGA:AMSI Bertemu Dewan Pers Pertanyakan Kelanjutan Regulasi 'Publisher Rights' di Indonesia
Menurutnya, harga biji kopi yang menyentuh angka Rp40 ribu per kilogram merupakan daya tarik.
Sebab dengan harga biji kopi seperti itu, sangat menjanjikan bagi para petani.
Sehingga meskipun harus berada jauh di lokasi perkebunan kopi yang ada di kawasan perbukitan, dan meninggalkan kebun sawit miliknya sementara waktu.