Di situ juga akan diikuti ritual ‘kunjungan’ Tabut Bansal ke Tabut Imam.
Lalu, dilanjutkan ritual Arak Jari-Jari dan Arak Sorban. Ritual ini jadi simbol bila Sorban milik Husein sudah ditemukan dan direbut kembali.
Bila Arak Sorban sudah dilakukan, ritual berikutnya adalah Gam.
Inilah momen masa berkabung usai wafatnya Husein.
Saat berkabung, beragam aktivitas akan dilarang. Alat musik Dhol juga tidak boleh dibunyikan.
Dhol ini adalah alat serupa tambur. Body-nya terbuat dari kayu, lalu ujungnya ditutup dari kulit sapi atau kerbau.
Berikutnya, Tabut Naik Puncak (Pangkek) atau simbol masa keemasan Islam.
BACA JUGA:Marcelino Ferdinan Borong 2 Gol Lawan FC Groningen, Netizen: Auto dilirik Groningen !
Puncak dari rangkaian ritual ini adalah Pelepasan Tabut Menuju Karbala.
Dalam sebuah parade, kegiatan diikuti oleh 17 Tabut dengan inti Imam dan Bansal.
Tidak ada catatan tertulis sejak kapan upacara Tabut mulai dikenal di Bengkulu.
Namun, diduga kuat tradisi yang berangkat dari upacara berkabung para penganut paham Syiah ini dibawa oleh para tukang yang membangun Benteng Marlborought (1718-1719) di Bengkulu.