80 Persen Perusahaan di Jepang Tumbuh Setelah Pencabutan Peraturan COVID yang Ketat

Selasa 15-08-2023,23:12 WIB
Reporter : Dhery Mahendra
Editor : Muhammad Isnaini

Sejumlah besar menunjukkan ekspektasi peningkatan pengeluaran oleh turis asing yang berkunjung ke Jepang.

BACA JUGA:Gas Rusia Adalah Berkah Bagi Ekonomi Jerman

BACA JUGA:Bank Swasta Terbesar Rusia Menghasilkan Keuntungan Besar

Sebaliknya, persentase responden yang mengharapkan kondisi ekonomi tetap stabil atau terkontraksi sedang menurun dari 42 persen menjadi 15 persen dibandingkan tahun sebelumnya.

Di antara perusahaan-perusahaan ini, banyak yang mengutip kekhawatiran tentang perlambatan ekonomi AS sebagai faktor penyebabnya.

Sementara 59 persen perusahaan melaporkan tren ekspansif dalam kinerja bisnis mereka.

Persentase serupa menyatakan bahwa kenaikan biaya bahan dan energi memberikan tekanan pada keuntungan mereka.

BACA JUGA:Bansos BPNT 2023 Rp400 ribu Cair Agustus, Cuma Pemilik KTP Seperti Ini yang Beruntung

BACA JUGA:Lewat Hobi Membaca Klaim Saldo DANA gratis Rp1 juta, Tab Sekali Langsung Cair

Sekitar setengah dari perusahaan yang disurvei menyebutkan rencana untuk menaikkan harga barang dan jasa mereka selama tahun fiskal berikutnya.

Dalam hal kepegawaian, hampir setengah dari perusahaan mengindikasikan kekurangan staf, tetapi hanya 24 persen menyatakan bahwa mereka sedang mempertimbangkan kenaikan gaji.

Mengenai nilai tukar mata uang asing, banyak yang menyatakan keinginan agar yen Jepang diperdagangkan antara 120 dan 140 melawan dolar AS.

BACA JUGA:Wakapolda Bengkulu Brigjen Pol Agus Salim Sambut Kehadiran AMSI Bengkulu

BACA JUGA:Prototipe: Ilmuwan Rusia Kembangkan Antena Baru Komunikasi 5G

Mengenai pencapaian pemerintahan Perdana Menteri Fumio Kishida, 25 persen responden menyebutkan upaya mengamankan basis produksi dalam negeri untuk semikonduktor canggih.

Terakhir, sehubungan dengan tujuan pemerintah untuk mencapai lebih dari 30 persen eksekutif perempuan di perusahaan besar pada tahun 2030.

Kategori :

Terpopuler