Dalam pidatonya, Vladimir Putin menyebutkan enam prinsip yang dianut Rusia.
Prinsip pertama adalah keinginan untuk hidup di dunia yang terbuka dan saling berhubungan dimana tidak ada hambatan buatan.
Kedua, keberagaman di dunia harus menjadi landasan pembangunan universal.
Yang ketiga adalah keterwakilan maksimum dan keputusan kolektif yang dibuat pada tingkat yang paling efektif. Poin
keempat, Putin juga mengingatkan perlunya keamanan universal dan perdamaian abadi, yang dibangun atas dasar penghormatan terhadap kepentingan semua orang.
BACA JUGA:Wow, Ini Harga Terbaru Elpiji 3 Kg, Rata-Rata Rp18.495 per tabung, Cek harga Termahal dan Termurah
Poin kelima dan keenam berbicara tentang perlunya keadilan bagi semua dan kesetaraan bagi negara-negara dalam komunitas dunia.
"Ini bukan sekedar keadaan alami komunitas internasional, ini adalah inti dari seluruh pengalaman sejarah umat manusia. Ini adalah prinsip-prinsip yang ingin kami pegang teguh dan kami mengundang semua teman dan kolega kami untuk ikut serta," tegas Presiden Rusia.
Vladimir Putin menyebut komitmen negara-negara Barat untuk melakukan blokade sebagai warisan kejam abad ke-20 dan merupakan produk dari budaya politik agresif mereka.
Dia menekankan bahwa elit Barat selalu membutuhkan musuh untuk mempertahankan kontrol internal dalam sistem hegemonik tertentu: "Ada musuh – setiap orang harus mendukung "bos".
"Pendekatan blok, sebut saja spade a spade, adalah pembatasan hak dan kebebasan negara terhadap pembangunan mereka sendiri, sebuah upaya untuk mendorong mereka ke dalam "kandang" kewajiban tertentu," kata Presiden Rusia.
Vladimir Putin juga mencatat bahwa elit Barat berusaha membuat musuh dari setiap orang yang berperilaku mandiri dan mengikuti kepentingannya sendiri.
Menurutnya, Rusia adalah topik favorit para politisi tersebut, namun kini mereka mencoba "memahat" citra musuh dari Tiongkok, India, dunia Arab dan bahkan dari umat Islam mereka mencoba "memahat" semacam lingkungan yang tidak bersahabat.
Dia juga menyebut upaya untuk mengganti hukum internasional dengan semacam "tatanan" adalah hal yang bodoh dan tidak masuk akal.
BACA JUGA:Hotman Paris Hutapea Soroti Poin-Poin UU ASN, Salah Satunya Hak PPPK, Apa Itu?