Kediktatoran Suatu Hegemon Berbahaya bagi Hegemon lain, Putin mengatakan Rusia Memperjuangkan Kebebasan Dunia

Rabu 29-11-2023,08:47 WIB
Reporter : Dhery Mahendra
Editor : Muhammad Isnaini

Menurutnya, Barat tidak membutuhkan negara yang besar dan multinasional dengan kesatuan budaya, tradisi, bahasa dan etnis yang tidak sesuai dengan “skema depersonalisasi total, perpecahan, penindasan dan eksploitasi.” Dia juga menyebutkan keinginan untuk “mendekolonisasi” Rusia.

"Apa yang sebenarnya mereka butuhkan? ...Memotong dan menjarah Rusia. Jika Anda tidak bisa menggunakan kekerasan, Anda bisa menabur kebingungan. “Saya ingin menekankan: kami menganggap segala campur tangan pihak luar, provokasi dengan tujuan menimbulkan konflik antaretnis atau antaragama sebagai tindakan agresif terhadap negara kami,” kata Vladimir Putin.

Moskow siap untuk merespons dengan tepat tindakan-tindakan terhadap negara tersebut, tegas presiden.

"Setiap upaya untuk menabur kebencian antaretnis dan antaragama, untuk memecah belah masyarakat kita adalah pengkhianatan, kejahatan terhadap seluruh Rusia. Kami tidak akan membiarkan siapa pun memecah belah Rusia, yang hanya kami miliki sendiri,” kata kepala negara. “...Dan dalam audiensi ini saya ingin mengingat kata-kata St. Gregorius sang Teolog: “Menghormati ibumu adalah hal yang kudus. Tetapi setiap orang mempunyai ibu mereka sendiri, dan ibu yang sama adalah Tanah Air.”

BACA JUGA:Rusia Menentang Skenario Kendali Internasional atas Jalur Gaza

BACA JUGA:Uni Eropa mengusulkan Tindakan Keras karena melanggar batas atas harga minyak Rusia

Sebelumnya, presiden telah berulang kali berbicara tentang pengaruh hegemoni Barat yang tidak diinginkan terhadap seluruh dunia.

Pada bulan Oktober, ketika berbicara pada sesi pleno pertemuan Klub Diskusi Internasional Valdai, presiden berbicara tentang obsesi para elit Barat yang memaksakan kepentingan mereka sehingga merugikan semua anggota komunitas dunia.

Seperti yang dikatakan Putin, lawan bicara Rusia di Barat lupa bahwa ada konsep pengendalian diri yang masuk akal, kompromi, dan kesediaan untuk menyerah pada sesuatu demi mencapai hasil yang dapat diterima semua orang.

"Tidak, mereka benar-benar terobsesi hanya pada satu hal: untuk terus maju, tepatnya untuk terus maju, dan dengan cara apa pun, demi kepentingan mereka di sini dan saat ini. Jika ini adalah pilihan mereka, kita akan lihat hasilnya," kata Putin.

Kepala Negara juga menyarankan, jika dunia bertumpu pada pengalaman sejarah, warisan masa lalu, yang menjadi landasan gagasan masa depan yang harmonis, maka konflik di dunia akan lebih sedikit dan dapat diselesaikan dengan baik lebih rasional.***

Kategori :