Jejak 13 Tahun Rima Alir Tirta dalam Membesarkan Alir Tirta Batik, Ciptakan Pasar Batik Bagi Turis di Bali
JAKARTA, RADARKAUR.CO.ID – Menjalankan sebuah merek fesyen ternyata bukan pekerjaan yang sederhana.
Diperlukan strategi yang efektif untuk menciptakan kesadaran merek, menarik pelanggan, dan mempertahankan loyalitas mereka.
Dalam industri yang terus berubah dan penuh persaingan ini, adaptasi dengan tren yang selalu berganti serta memahami dinamika pasar menjadi sangat krusial.
BACA JUGA:Workshop Mebel dan Rumah di Kaur Dilalap Api, Ini Penyebab Kebakaran dan Kerugian yang Diderita
Industri fesyen, yang sangat dipengaruhi oleh faktor budaya, politik, dan ekonomi secara global, selalu berubah setiap tahunnya.
Alir Tirta Batik adalah sebuah label yang spesialis dalam membuat Batik Sutra Handmade, menggunakan sutra sebagai bahan dasar utama untuk pembuatan batiknya.
Berbasis di Bali dan didirikan pada tahun 2011 oleh seorang wanita penuh inspirasi yang menggabungkan cinta pada budaya Indonesia dengan kehalusan sutra dari tangan-tangan terampil penjahit di Bali.
BACA JUGA:Pentingnya Literasi Digital di Era AI, Bagaimana Mempersiapkan Diri di Era Kemajuan AI?
Memulai sebuah merek fesyen dari awal tentu bukan hal yang mudah. Rima Alir Tirta berbagi cerita tentang awal mula pembentukan Alir Tirta Batik, yang bermula dari menciptakan pasar untuk turis yang berkunjung ke Bali.
Rima mengidentifikasi bahwa akses terhadap produk berkualitas di Bali masih sangat terbatas pada waktu itu.
Berawal dari keberanian membuka satu toko di area pertokoan Seminyak dan satu lagi di Seminyak Village yang sering dikunjungi oleh turis mancanegara.
Dia ingin memastikan bahwa produk batik sutra berkualitas dapat diakses oleh lebih banyak orang, baik turis domestik maupun internasional, dengan harga yang bersahabat melalui model penjualan grosir.