Selain itu, pelaku industri kripto selalu menjalin komunikasi yang erat dengan Bappebti dan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) selama masa transisi pengaturan dan pengawasan untuk memberikan masukan dan saran terkait regulasi.
BACA JUGA:Stasiun Grand Central Dubai, Ikon Kemewahan dan Efisiensi dalam Perjalanan
BACA JUGA:Drone di IKN Indonesia, Transformasi Pembangunan dengan Teknologi Canggih
Kolaborasi ini penting untuk memastikan regulasi yang dibuat selaras dengan perkembangan industri dan melindungi kepentingan investor.
"Penguatan regulasi dan peningkatan literasi aset kripto adalah kunci untuk menciptakan lingkungan perdagangan yang aman dan terpercaya bagi semua pihak. Kami juga mendorong inovasi dan pengembangan produk-produk aset kripto lokal yang memiliki potensi besar untuk berkontribusi terhadap perekonomian nasional. Dukungan terhadap koin-koin lokal akan menjadi prioritas utama dalam strategi pengembangan produk," ungkap Yudhono yang juga merupakan CEO Tokocrypto.
Para Calon Pedagang Fisik Aset Kripto (CPFAK) terus meningkatkan keamanan platform mereka untuk mencegah peretasan dan pencurian aset kripto.
Penerapan KYC (Know Your Customer) dan AML (Anti-Money Laundering) yang ketat juga menjadi fokus utama.
BACA JUGA:ETF Kripto Pertama di Indonesia, Peluang Baru Membangun Kekayaan lewat DeFi, Simak!
BACA JUGA:Susu Kambing Etamilku, Solusi Alami untuk Masalah Pernafasan dan Persendian
Saat ini, beberapa CPFAK yang sudah mendapatkan surat keanggotaan bursa kripto dan kliring sedang melakukan audit untuk mendapatkan lisensi sebagai Pedagang Fisik Aset Kripto (PFAK) dari Bappebti.
Dukungan dan langkah konkret dari para pelaku industri kripto menjadi elemen penting dalam menyukseskan langkah-langkah mitigasi Bappebti.
Dengan kolaborasi erat antara regulator dan industri, diharapkan industri aset kripto di Indonesia dapat berkembang pesat dan memberikan manfaat bagi semua pihak.
"Industri kripto terus berinovasi dengan menghadirkan produk dan layanan baru yang sesuai dengan kebutuhan investor. Hal ini diharapkan dapat meningkatkan minat masyarakat terhadap aset kripto dan mendorong pertumbuhan industri," pungkas Yudhono.
Didirikan pada 2018, Tokocrypto adalah pedagang aset kripto No. 1 di Indonesia dengan lebih dari tiga juta pengguna dan nilai rata-rata transaksi harian mencapai US$30 juta.