RADARKAUR.CO.ID - PT Sejahtera Bersama Nano resmi memperkenalkan produk tokenisasi obligasi pertama di Indonesia, yang disebut ID Digital Bonds (IDDB).
Proyek inovatif ini menandai pertama kalinya di Indonesia aset keuangan, khususnya obligasi, ditokenisasi menggunakan teknologi blockchain.
Acara peluncuran yang bertema "Where Wealth Meets Innovation" menyoroti bagaimana teknologi digital dapat dimanfaatkan untuk investasi dan keuangan.
Acara tersebut dihadiri oleh tokoh-tokoh penting yang terlibat dalam proyek tersebut, termasuk Gumarus Dharmawan William (CEO Sejahtera Bersama Nano), Billy Suryajaya (COO Nanovest), dan Furiyanto (Group Head Bank Sinarmas).
BACA JUGA:Kuasa Hukum Korban Pembunuhan Sadis dan Keji Temukan Banyak Kejanggalan pada Rekonstruksi
BACA JUGA:Memahami Tantangan Perizinan Klinik Primer
IDDB dikembangkan melalui kolaborasi antara Nanovest, bursa kripto Indonesia, Sejahtera Bersama Nano (SBN), STAR Asset Management sebagai mitra manajer investasi, dan Bank Sinarmas sebagai kustodian yang bertanggung jawab untuk menyimpan aset obligasi.
Resmi terdaftar di OJK Sandbox pada 8 Oktober 2024, IDDB telah mendapatkan perhatian yang signifikan, menarik lebih dari 100 pengguna dengan total aset kelolaan mencapai sekitar USD 79.315 (Rp 1,29 miliar) per Januari 2025.
Hal ini menyoroti meningkatnya kepercayaan terhadap aset keuangan digital di Indonesia.
Token IDDB memungkinkan investor mengakses obligasi pemerintah, khususnya seri INDON 34, dengan ambang batas investasi yang lebih rendah dibandingkan dengan metode pembelian obligasi tradisional.
BACA JUGA:Kapolri Jenderal Listyo Sigit Ungkap 11.000 Calon Siswa Daftar SMA Kemala Taruna Bhayangkara
BACA JUGA:Indonesia Menjadi Tuan Rumah AOFOG Kampus 3 tentang PCOS
Sementara investasi minimum untuk obligasi konvensional dapat mencapai USD 200.000 (Rp 3,2 miliar), IDDB memungkinkan investasi mulai dari USD 100 (sekitar Rp 1,6 juta).
Inovasi ini membuat aset keuangan berkualitas tinggi dan berisiko rendah lebih mudah diakses oleh lebih banyak investor, sehingga mendemokratisasi peluang investasi di Indonesia.
Pasar tokenisasi global telah menunjukkan pertumbuhan yang signifikan, dengan proyeksi yang menunjukkan kenaikan dari USD 2,8 miliar pada tahun 2023 menjadi USD 3,45 miliar pada tahun 2024, yang mencerminkan tingkat pertumbuhan tahunan gabungan (CAGR) sebesar 23,2%.