India Tanggapi Laporan Impor Daging Kerbau Beku Halal

Jumat 07-02-2025,09:50 WIB
Reporter : Bening Gita Pramesti
Editor : Muhammad Isnaini

RADARKAUR.CO.ID - Asosiasi Eksportir Daging India (AIMLEA) telah mengeluarkan pernyataan yang menanggapi kekhawatiran yang muncul di media Indonesia mengenai impor daging kerbau beku tanpa tulang halal dari India.

Seorang anggota DPR Indonesia sebelumnya mempertanyakan keamanan daging kerbau impor India, yang menunjukkan adanya potensi risiko Penyakit Kuku dan Mulut (PMK).

Sebagai tanggapan, AIMLEA menegaskan kembali bahwa daging kerbau India menjalani prosedur keamanan pangan yang ketat dan mematuhi standar yang ditetapkan oleh APEDA, Kementerian Perdagangan India, dan Kode Kesehatan Hewan Terestrial WOAH 2024.

AIMLEA menekankan bahwa India telah mengekspor daging kerbau ke lebih dari 80 negara selama lebih dari 56 tahun tanpa ada insiden yang dilaporkan yang memengaruhi kesehatan hewan atau manusia.

BACA JUGA:Update Harga TBS Kelapa Sawit di Provinsi Bengkulu Periode 7 Februari 2025

BACA JUGA:Agar TBS Kelapa Sawit Besar dan Berat, Ini 5 Jenis Pupuk yang Wajib Diberikan

Setiap pengiriman disertai dengan sertifikat kesehatan resmi, yang memastikan bahwa daging impor tersebut aman, halal, dan berkualitas tinggi.

Selain itu, fasilitas pemrosesan daging di India memiliki sertifikasi seperti ISO 9001:2008 dan FSSC 22000:2011, dan setiap batch menjalani pengujian mikrobiologi dan pemeriksaan ketat sebelum dikirim ke india.

India dan Indonesia memiliki hubungan dagang yang kuat, khususnya di sektor pangan dan agribisnis.

Sejak 2016, pemerintah Indonesia telah menyetujui impor daging kerbau halal dari India sebagai bagian dari strateginya untuk menstabilkan harga daging dan menyediakan pilihan protein yang lebih terjangkau bagi konsumen.

BACA JUGA:Kabar Gembira, 413 PPPK Tahap 1 Kabupaten Kaur Segera Terima SK dan Gaji serta THR, Berikut Jadwalnya!

BACA JUGA:Tips Memilih Pupuk Tepat untuk Kelapa Sawit, Simak Kegunaan KCL MOP

AIMLEA menyoroti bahwa daging kerbau India telah memberikan kontribusi yang signifikan terhadap stabilitas harga di Indonesia dengan menawarkan alternatif yang hemat biaya untuk daging impor lainnya.

Meskipun bermanfaat, impor daging kerbau di Indonesia masih diatur dengan ketat, yang menyebabkan terbatasnya persaingan, yang dapat memengaruhi harga dan permintaan.

AIMLEA menyarankan bahwa penyederhanaan proses impor, peningkatan peluang perdagangan langsung, dan penerapan sistem kuota yang lebih fleksibel untuk perusahaan milik negara akan membantu memastikan pasokan daging segar yang stabil sepanjang tahun dengan harga yang terjangkau bagi konsumen Indonesia.

Kategori :