Ortu Dibebani Harga Kuota Melonjak
BINTUHAN- Sejumlah orang tua pelajar mulai merasa terbebani oleh biaya kuota internet. Seperti yang diakui Nelia Afrida, S.Pd.AUD (41) warga Desa Suka Bandung Kecamatan Kaur Selatan (KS). Dengan harga beli yang kian mahal. Sesuatu yang diperlukan dalam pembelajaran Dalam Jaringan (Daring) tersebut. Tentu menjadi beban beban keuangan yang berat. Terlebih lagi ditengah kondisi perkonomian yang kian memprihatinkan seperti sekarang. "Harganya pembelian paket data terus naik dan pemakaiannya juga tak sampai sebulan. Apalagi ditengah kondisi seperti sekarang. Tentu hal ini menjadi beban ekonomi bagi kami orang tua," ungkapnya pada RKa Ia menceritakan, sebelum Covid-19 harga untuk 5 Gigabyte (Gb) kuota internet biasa ia beli dengan harga 45-50 ribu pulsa. Namun kini, harganya harus naik mencapai 100 ribu lebih. Untuk harga pulsa dengan nilai tersebut, biasanya dibeli dengan harga Rp. 105.000,-. Dalam jangka waktu satu bulan, ia bisa sampai tiga kali membeli paket internet, untuk pembelajaran daring kedua anaknya. Dirinya berharap Pemerintah Pusat dapat menjalin kerjasama dengan pihak penyedia jaringan telokuminkasi. Bila memang tak mungkin membuatnya gratis untuk akses pembelaran Daring. Diharapkan harga belinya akan lebih terjangkau. Opsi lain yang ia utarakan, adalah dengan menggunakan dana Bantuan Operasional Sekolah (BOS). Untuk pengadaan kuota internet peserta didik dan pendidik. "Dari sebelum pandemi Covid-19 hingga sekarang harganya terus naik. Untuk saya sendiri bisa sampai 3 kali beli kuota internet. Harapan kami orang tua pemerintah akan mengambil kebijakan untuk bekerjasama dengan pihak terkait. Atau kalau bisa, dana BOS digunakan untuk pengadaan kuota internet guru dan pelajar," tutupnya. (yie)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: