Tabrak Sapi, Pemotor Tewas

Tabrak Sapi, Pemotor Tewas

SEMIDANG GUMAY- Kecelakaan Lalu Lintas (Lakalantas) merenggut nyawa pengendara terjadi di Jalan Lintas Barat Kabupetan Kaur, tepat di jalan Desa Cahaya Batin, Rabu (30/9 ) pukul 19.35 WIB. Korban Erjan (28) warga Desa Tanjung Dalam Kecamatan Tetap tewas setelah menabrak seekor sapi yang diternak liaran, melintas tiba-tiba dijalan lurus tersebut. Saat itu korban sedang mengendarai sepeda motor sport warna putih dengan Nomor Polisi (Nopol) B 3018 FBH. Ia tewas setelah menderita cidera berat dengan 17 jahitan di kepala, serta lecet di tangan kanan. Korban mengalami pendarahan yang keluar dari telinga dan mulut korban. Sehingga nyawanya tak dapat lagi ditolong. “Benar telah terjadi Laka tunggal di Desa Cahaya Batin. Korban melaju dari arah Kota Bintuhan dengan tujuan RSUD Kaur. Sebelum laka lantas, korban yang kami perkirakan melaju cukup kencang dan tak mengenakan helm lalu menabrak sapi yang tiba-tiba melintas. Sempat petugas dibawa ke RSUD Kaur, namun korban yang mengalami cidera berat tak dapat ditolong,” ungkap Kapolres Kaur Polda Bengkulu AKBP Dwi Agung Setyono, S.IK, MH melalui Kapolsek Kaur Tengah AKP M Yusman pada RKa, Kamis (1/10). Kronologi kejadian, pada kejadian pukul 19.30 WIB korban yang sehari-hari bekarja disalah satu tambak di Kecamatan Nasal ini, berangkat dari kediamannya di Desa Tanjung Dalam Kecamatan Tetap. Dia bermaksud membesuk salah satu keluarganya yang dirawat di RSUD Kaur di Desa Cahaya Batin. Begitu tiba di Desa Cahaya Batin, kurang lebih 70 meter dari Mapolsek Kaur Tengah. Korban yang melaju cukup kencang lantas menabrak sapi yang tiba-tiba menyebrang jalan. Tak ayal lagi korban yang tak mengenakan helm lalu menabraknya. Lalu terpental terpental sejauh kurang lebih 30 meter. Melihat kejadian tersebut Anggota Polsek Kaur Tengah N.M Hamka Dongaran Hangka yang kala itu baru pulang dari menunaikan ibadah shalat Isya di masjid. Lantas menghubungi rekan-rekannya untuk melakukan evakuasi. Korban lantas dilarikan menuju RSUD Kaur untuk menjalani perawatan. Setelah menjadi perawatan kurang lebih selama 7 jam, korban mengembuskan nafas terakhirnya. Dan dibawa menuju rumah duka di Daerah Hulu Tetap. “Salah seorang anggota kami yang kebetulan baru pulang menunaikan Ibadah Sholat melihat sendiri kejadian. Anggota kami lantas melakukan evakuasi dan melarikan korban menuju RSUD. Namun nyawa korban tidak tertolong dan meninggal dunia sekitar pukul 02.30 WIB. Dan karena laka tunggal pihak keluarga menolak untuk ditangani pihak Kepolisian,” ujar M Yusman. Kapolsek mengimbuhkan, dengan kejadian ini hendaknya menjadi perhatian kepada pemilik ternak untuk mengandangi hewan ternaknya. Karena dapat membahayakan pengendara, hal tersebut juga memicu tindak kejahatan Pencurikan Ternak (Curnak). Lalu dia juga berpesan agar pengendara melengkapi kelengkapan surat dan pengaman saat mengendarai kendaraan. Sementara itu, suasana duka tampak menyelimuti rumah duka korban laka lantas di Desa Tanjung Dalam Kecamatan Tetap. Kepergiannya anak kedua dari tiga bersaudara ini meninggalkan sang istri, Fenny Sutriana (25) yang kurang lebih satu tahun ia nikahi. Bahkan ayah korban sempat beberapa kali pingsan akibat shock karena kepergian korban. Bagaimana tidak, kejadian ini terjadi setelah kurang lebih 2 bulan, setelah dia ditinggalkan oleh Istri tercinta kembali kepada Sang Pencipta. “Saya sempat melayat kerumah duka. Dia ini (korban,red) adalah salah satu alumni sekolah kami. Ayah korban sempat beberapa kali pingsan karena terpukul atas kepergian korban. Karena sekitar 2 bulan yang lalu beliau baru saja kehilangan istrinya,” ungkap Milyan Firdaus, S.Pd (39) warga Desa Babat Kecamatan Tetap. (yie)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: