Gas Pink Tak Diminati, Melon Primadona

Gas Pink Tak Diminati, Melon Primadona

TANJUNG KEMUNING – Masyarakat konsumen gas elpiji belum minati penggunaan tabung gas pink atau gas 5,5 Kg non subsidi. Masyarakat semua tingkatan masih menjadikan gas melon 3 Kg subsidi pemerintah sebagai primadona memenuhi kebutuhan dapur. Gas pink tidak laku sama sekali di pasaran, apalagi gas ukuran 12 Kg mulai punah. Sebab, konsumen lebih memilih penggunaan gas melon untuk keperluan rumah tangga. Walaupun pemerintah secara tegas menyatakan bahwa gas melon hanya diperuntukkan bagi masyarakat miskin. Namun, pada kenyataannya perburuan gas melon dilakukan oleh semua kalangan. Termasuk pelaku bisnis ikut menggunakan gas melon. “Penggunaan gas melon terus mengalami peningkatan. Sehingga, pasokan gas yang hanya diperuntukkan bagi kalangan ekonomi bawah tetap diincar konsumen berdasi,” ungkap Suripto (59) warga Desa Pelajaran I Kecamatan Tanjung Kemuning, Kamis (1/10). Tidak adanya sanksi bagi konsumen gas berdasi ini membuat tida diindahkannya instruksi pemerintah terkait penggunaan gas subsidi. Jika saja ada sanksi tegas bagi kalangan ekonomi menengah keatas yang kedapatan menggunakan gas subsidi tentu akan lain ceritanya. Pasokan gas melon di pangkalan tidak akan mengalami kekurangan sama sekali. Sehingga, dapat menjamin kebutuhan gas masyarakat miskin, sambungnya kepada Radar Kaur (RKa). Ditambahkan dia, kelangkaan gas bukan hanya disebabkan pengurangan pasokan dari pertamina. Melainkan, banyaknya pengguna yang bukan haknya. Pelaku bisnis yang mampu menyetok gas subsidi hingga lima tabung pun ikut menyebabkan kekurangan stok. “Penertiban penggunaan gas subsidi harusnya dilakukan. Demi menciptakan efek jera, harus dibarengi pemberian sanksi hukum yang tegas,” bebernya.(xst)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: