Iklan Banner KPU Provinsi Bengkulu

Dihantam Ombak, Perahu “DENSUS-88” Terbalik

Dihantam Ombak, Perahu “DENSUS-88” Terbalik

SEMIDANG GUMAY - Akibat dihantam ombak ketika berhenti untuk mengangkat jaring ikan. Perahu nelayan yang bertuliskan ‘DENSUS-88’ yang ditumpangi Suparman (46), Ujang (34), dan Yarmin (35). Semua merupakan warga Desa Cahaya Batin Kecamatan Semidang Gumay terbalik karena hantaman gelombang yang datang secara tiba-tiba, Senin (5/10) pagi. Beruntung saat kejadian ada Burman (50) warga Desa Suka Merindu beriring-iringan dengan perahu ketiga korban. Sehingga proses evakuasi dapat segera dilakukan. Tak ada korban jiwa dan materi dalam kejadian tersebut. Ketiga korban hanya mengalami shock atas musibah yang menimpanya. “Ya memang ada kejadian perahu nelayan terbalik kerena hantaman ombak pada pagi tadi. Korban dan perahu semuanya selamat, hanya saja korban mengalami shock akibat kejadian yang menimpanya. Himbauan kami agar nelayan memperhatikan kondisi lautan. Ini untuk menghindari kejadian yang tak diinginkan,” ungkap Kapolres Kaur Polda Bengkulu AKBP Dwi Agung Setyono,SIK, MH melalui Kapolsek Kaut Tengah, Muhammad Yusman. Kronologi kejadian, Pukul 07.30 WIB ketiga nelayan tersebut berlabuh dari pelabuhan di Pantai Hili. Setiba ditengah laut, korban terjun kedalam laut guna mengangkat jaring ikan yang mereka pasang. Secara tiba-tiba datanglah gelombang besar yang menghantam perahu mereka dan membuatnya jatuh terbalik. Beruntung kondisi laut yang cukup dalam membuat kapal yang terbalik tak sampai menimpa ketiganya. Melihat kejadian tersebut, saksi mata yang berada tak jauh dari lokasi kejadian lantas melakukan evakuasi. Baik terhadap ketiga korban maupun kapal tradisional yang dikendarai ketiga korban. Kapal yang terbalik lantas ditarik ke daratan dan beruntung saat kejadian suasana pelabuhan sedang dalam kondisi ramai. Sehingga proses pendaratan kapal yang terbalik dapat dengan cukup mudah dilakukan. “Karena kondisinya masih pagi dan kondisi pelabuhan masih ramai dengan nelayan. Proses evakuasi dapat dilakukan dengan cukup mudah,” cerita Hayatul Mukminin (63) warga Desa Masria Baru yang tempat tinggalnya tak jauh dari lokasi pelabuhan nelayan. (yie)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: