Miskin Harta Boleh, Miskin Hati Jangan
MUARA SAHUNG- Prinsip hidup Padulmanan (55) warga Desa Ulak Bandung Kecamatan Muara Sahung. Patut menjadi contoh. Saat ini dia bersama istri serta anak laki-lakinya menempati rumah berdinding bambu atau Pelupuh dalam bahasa setempat. Luas rumahnya pun hanya 4x7 meter. Milik salah seorang keluarganya. Meski hidup ditengah kesederhanan, salah satu tokoh adat di desa tersebut. Tak terlalu mempersoalkan keluarganya dapat atau tidak Bantuan Sosial (Bansos). "Dalam menjalani hidup ini mesti pandai bersyukur. Dikala kita merasa susah coba lihat kebawah. Pasti ada yang lebih membutuhkan. Jadi karenanya saya tak ambil pusing soal Bansos. Kalau dapat Alhamdulillah, misalnya tidak pasti ada yang lebih butuh. Selama saya kondisi saya sehat. Insha Allah pasti ada jalan untuk menafkahi keluarga. Miskin harta boleh, miskin hati jangan," ungkap tokoh adat ini pada RKa, Rabu (21/10). Sementara itu, meski sang tokoh adat tak mempermasalahkan kondisi hidupnya. Pemerintah Desa (Pemdes) Ulak Bandung, tak mau menutup mata dengan kondisi salah satu tokoh penting didesanya. Pjs Kades Zulaini, S.Sos melalui Kaur Kemasyarakatan, Didi mengatakan, sebagai salah seorang tokoh adat. Padulmanan telah merupakan salah satu tokoh penting bagi desanya. Terutama dalam pengembangan Adat Istiadat Suku Semende Dahat. Seperti dengan sukarela mengajarkan seni Bela Diri Kuntau kepada pemuda desa. Dengan tujuan agar kekayaan daerah ini, tak hilang digerus zaman. Pihaknya telah mengupayakan agar sang tokoh adat mendapatkan bantuan pemerintah. Namun hal tersebut hanya sebatas kemampuan desa. Oleh karenanya dia berharap, adanya dermawan yang dapat membantunya. "Beliau sudah banyak berperan dalam desa. Tentu kami Pemdes akan berusaha untuk dapat membantu beliau. Harapan kami akan ada pihak dermawan yang sudi membantu beliau. Karena beliau merupakan salah satu sosok yang tanpa pamrih. Melestarikan budaya daerah Kabupaten Kaur ini," ungkap Didi. (yie)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: