Meninggal Terpapar Covid-19, Warga Diminta Taat Prokes

Meninggal Terpapar Covid-19, Warga Diminta Taat Prokes

BENGKULU SELATAN (BS) – Salah satu warga Kabupaten Bengkulu Selatan (BS) terpapar Covid-19 meninggal dunia, Selasa (3/11) pukul 08.07 WIB. Pria berinisial Ys (41) merupakan warga Desa Simpang Pino Kecamatan Ulu Manna. Saat ini jenazah korban sudah disemayamkan dikediamannya di Simpang Pino Kecamatan Ulu Manna dengan menggunakan Protokol Kesehatan (Prokes). Ys diketahui terpapar Covid-19 sejak 13 September. Informasi menyebutkan korban tidak melapor ke Satgas penanganan Covid-19 bahwa mempunyai gejala batuk-batuk. Keluarga korban saat ini belum dilakukan rapid test. Karena, stok rapid test di Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten BS sudah habis. Dinkes akan berupaya mencari rapid test di Puskesmas di Kabupaten BS yang masih memiliki rapid test. Jika tidak ada lagi mempunyai rapid test maka pihak keluarga korban akan dilakukan test swab. Guna mengetahui keadaan keluarga korban. Mereka berharap kepada lapisan masyarakat Kabupaten BS agar tetap mematuhi Prokes dalam memutuskan mata rantai penyebaran wabah Covid-19. Karena, wabah Covid-19 di Kabupaten BS saat ini masih banyak sehingga untuk mencegah terjadinya penularan harus ada kerja sama antar masyarakat dalam memutuskan mata rantai Covid-19 ini. Kapolres BS, AKBP Dedy Nata, S,Ik mengatakan dalam Pres Rilis, dengan adanya kasus terkonfirmasi Covid-19 ini mereka mengimbau kepada masyarakat agar mematuhi Prokes. Dengan rajin mencuci tangan menggunakan sabun dan air mengalir, tetap menjaga jarak dan menggunakan masker saat keluar rumah. Karena, wabah Covid-19 di Kabupaten BS ini masih tinggi sehingga tanpa ada kerja sama Satgas Covid-19 dengan masyarakat maka wabah ini sulit untuk dihilang. Meskipun, masyarakat saat ini disibukkan pekerjaan namun, harus tetap mematuhi Prokes karena hal ini dinilai sangat penting dalam mencegah penularan wabah Covod-19 di BS. “Kita imbau kepada masyarakat BS agar tetap menggunakan Prokes pada saat keluar rumah. Demi menghindari terpapar Covid-19 untuk kita sendiri maupun keluarga kita. Terlebih lagi, vaksin Covid-19 belum ada,” ujarnya. Terpisah, Dandim 0408 BS/Kaur, Letkol Inf, Yudha Nugraha menuturkan, ancaman wabah Covid-19 ini belum berakhir sehingga harus ada pemahaman antar masyarakat dalam memutuskan wabah Covid-19. Jika tidak ada pemahaman satu sama lainnya antar masyarakat maka pemutusaan wabah Covid-19 khususny di Kabupaten BS sulit untuk di lakukan. Begitu juga sebaliknya, artinya masyarakat sangat berperan penting dalam memutuskan mata rantai peyebaran wabah Covid-19 di BS ini bersama Satgas penanganan Covod-19. “Semoga masyarakat bisa memerangi wabah Covid-19 ini dengan cara tetap menggunakann Prokes,” katanya. Sementara itu, Sekda Kabupaten BS, Yudi Satria,SE.MM berharap, kepada masyarakat BS kejadian ini menjadi pelajaran. Sebab, wabah Covid-19 di Kabupaten BS belum berakhir artinya wabah ini masih berkeliaran tanpa sepengetahuan. Dengan mematuhi Prokes yang telah di anjurkan dapat membantu mencegah penyebaran wabah Covid-19 di BS. “Masyarakat harus tahu bahwa wabah Covid-19 ini sangat berbahaya oleh karena itulah harus menggunakan Prokes,” ucapnya. Sedangkan, Dinas Kesehatan BS, Siswanto,S.Sos menjelaskan, untuk saat ini stok rapid test di Dinkes sudah tidak ada lagi. Untuk mengetahui kondisi pihak keluarga korban. Mereka akan mengambil rapid test yang sudah dibagikan kepada Puskesmas. Jika rapid test yang di bagikan tersebut sudah habis maka pihaknya akan melakukan test swab langsung kepada keluarga korban. “Kita cari rapid test dulu di Puskesmas jika memang tidak ada baru kita lakukan test swab,” pungkasnya. Direktur Rumah Sakit Hassanudin Damrah (RSUHD) BS, Emrusmadi menambahkan, sebelumnya korban tidak memberitahu mempunyai gelaja-gejala Covid-19. Saat korban akan berobat di RSUHD Manna, salah satu dokter di RSUHD mengatakan, korban memupnyai gelaja-gejala Covid-19. Untuk itulah dirinya mengharapkan kepada warga yang mempunyai gejala-gejala yang mencurigakan. Agar memberitahu kepada Satgas Covid-19 supaya bisa dilakukan pengobatan. “Saya harap masyarakat tidak malu-malu memberitahukan kepada Satgas bahwa ada gejala-gejala terpapar Covid-19. Kalau tidak beri tahu kepada RT, Lurah dan Kepala Desa. Kemudian mereka akan melaporkan kepada Satgas,” demikian Emrusmadi. (rjs)  

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: