Menyisahkan Tiga Pekan, Dukungan Mulai Mengerucut
TANJUNG KEMUNING - Menyisahkan waktu tiga pekan ke depan, arah dukungam masyarakat terhadap Pasangan Calon (Paslon) Bupati dan Wakil Bupati (Wabup) periode 2021-2024 mulai mengerucut. Kampanye dengan cara blusukan oleh Paslon kian gencar dilakukan. Dukungan suara kian mengarah dan terlihat dari masyarakat. Masa wait and see oleh pemilih sudah berakhir. Orientasi pemilih masih dipengaruhi kekuatan finansial Paslon. Untuk figur atau ketokohan Paslon bukan hal yang begitu penting bagi pemilih. Apalagi, ditengah pandemi Covid-19 ini, masyarakat lebih cenderung untuk mengharapkan angpao atau buah tangan dari Paslon. Dengan kata lain, money politik masih sangat dinanti oleh pemilih. "Pilkada ditengah pandemi Covid-19 dan anjloknya ekonomi membuat masyarakat berharap money politik masih ada walaupun itu tidak dibenarkan secara hukum," ungkap Tusmadi (50) warga Desa Pelajaran I Kecamatan Tanjung Kemuning, Jumat (13/11). Dikatakan Tusmadi, untuk menghapus money politik bukanlah hal yang mudah. Selama tingkat kesejahteraan masyarakat masih rendah dan lahirnya pemahaman masyarakat terkait dampak buruk money politik maka belum akan hilang. Bahkan, dari masa kemasa praktek money politik kian kuat dan merebak hingga ke tingkat paling bawah. Contohnya, pemilihan calon Badan Permusyawaratan Desa (BPD) yang diwarnai praktek money politik. Akibatnya, terjadi rusaknya tatanan kekeluargaan antar masyarakat. Tugas berat bersama untuk memulai mengurangi atau menutup praktek money politik agar tidak tumbuh subur. "Semakin dekatnya hari pemungutan suara, arah dukungan masyarakat kian mengerucut. Yang sebelumnya saling klaim mendapat dukungan penuh mulai terasa kehilangan massa. Hal ini dipengaruhi kekuatan finansial Paslon memenuhi keinginan masyarakat," tutupnya.(xst)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: