Bijak Berpolitik, Tak Ada Teman dan Lawan Abadi

Bijak Berpolitik, Tak Ada Teman dan Lawan Abadi

TANJUNG KEMUNING – Semakin dekatnya pemungutan suara Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada), suhu politik terasa panas. Namun, tetap diingatkan kepada warga agar selalu menjaga harmonisasi hubungan kemasyarakatan. Sebab, urusan politik tidak ada teman ataupun lawan yang abadi. Semua hanya bersifat semu dan sementara. Saat masa politik berakhir, maka akan kembali ke fase normal kembali. Bahkan siapapun yang terpilih menjadi pemimpin tetap diterima masyarakat. Oleh karenannya, jangan dirusak dengan hal yang buruk. Biarkan semua berjalan sesuai dengan kondisinya, berpolitik yang santun maka harmonisasi masyarakat tetap terjaga. “Ingat dalam politik tidak ada teman ataupun lawan abadi. Semua mengalir begitu saja mengikuti arus, yang dulunya lawan ketika pesta demokrasi berlalu kembali menjadi teman, begitu pula yang awalnya teman bisa menjai lawan,” papar Asman Jaya (51) warga Desa Tanjung Kemuning, Senin (23/11). Bijak dalam berpolitik akan menciptakan situasi yang nyaman daan tenang, sambungnya. Tidak menebar kebencian hanya untuk meraih kemenangan. Propaganda yang dilakukan hanya menghasilkan ketidakpastian daerah. Selama tahun politik, ekonomi lebih cenderung berjalan ditempat. Karena investor menahan diri untuk mengembangkan usaha. Hal ini tentu akan merugikan masyarakat sendiri. Karenanya, jangan ciptakan situasi kepanikan yang membuat keterpurukan rakyat. Bagi masyarakat yang memahami politik maka tidak mudah terpancing dengan berbagai cara propaganda yang dilakukan elit politik. Kuncinya selalu ingat, tidak ada teman atau lawan politik yang abadi. “Politik akan berakhir, teman ataupun lawan akan kembali ke komunitasnya masing-masing. Bahkan, akan menyatu satu dengan yang lain. Oleh karenanya, jangan sampai masyarakat menjadi korban politik,” tandasnya.(xst)  

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: