Kaur Utara Terbanyak Kasus Covid-19
BINTUHAN – Kasus terpapar Covid-19 di Kabupaten Kaur kembali meningkat. Hingga Kamis (26/11), diketahui ada 10 kasus baru. Terbanyak di Kecamatan Kaur Utara, yakni 9 kasus. Sedangkan tiga kasus beralamat di Kecamatan Kaur Selatan (KS). “10 kasus baru. 9 perempuan dan 1 kasus jenis kalamin laki-laki. Seluruh warga yang terpapar Covid-19 saat ini telah melakukan isolasi mandiri di rumah masing-masing,” kata Kadis Kesehatan Azwar, S.Sos, Kamis (26/11). Dengan terjadinya lonjakan jumlah kasus Covid-19 di wilayah Kecamatan Kaur Utara, tim Protokol Kesehataan (Prokes) akan mengambil langkah. Seperti penyemprotan cairan disinfektan dan melakukan tracking orang-orang yang pernah kontak dengan pasien. Tak Percaya Covid-19 Meskipun kasus positif Covid-19 secara nasional terus meningkat, namun rasa tidak percaya sebagian masyarakat terhadap virus ini kian tinggi. Akibatnya, pendisiplinan Protokol Kesehatan (Prokes) semakin kendur. Masyarakat kian tidak mematuhi upaya pencegahan. Penggunaan masker, cuci tangan dan jaga jarak tidak terpenuhi sesuai harapan. Khususnya, di Kabupaten Kaur, penerapan Prokes tidak berjalan sebagaimana diharapkan. Masyarakat masih membandel dan tidak mau melaksanakan Prokes karena merasa tidak terancam dengan Covid-19. Bahkan, ada asumsi masyarakat Covid-19 adalah penyakit buatan yang sengaja dibesar-besarkan. Kasus kematian Covid-19 mayoritas dialami orang yang memang memiliki riwayat penyakit menahun. Wartono (54) warga Desa Tanjung Aur I Kecamatan Tanjung Kemuning, Kamis (26/11) mengajak masyarakat untuk memahami dan tidak gagal paham terkait Covid-19. Karena, penyakit ini sangat serius dan mengancam keselamatan nyawa. Kematian yang diakibatkan Covid-19 memang lebih didominasi oleh masyarakat yang memiliki riwayat penyakit menahun. Karena, kondisi daya tahan tubuhnya jauh lebih rendah ketimbang orang yang tidak memiliki riwayat penyakit menahun. "Perlu dipahami dan disadari bahwa penyakit ini memang serius dan bahaya. Bisa menyebabkan kematian pada penderitanya jika tidak disiplin dalam perawatannya," beber Wartono kepada Radar Kaur (RKa). Ditambahkan Wartono, disiplin dalam penerapan Prokes sangat dibutuhkan. Dengan demikian, masyarakat sudah ikut peduli dan menyelamatkan satu dengan yang lainnya. Prokes sulit diterapkan dalam suatu kegiatan yang mengumpulkan orang banyak. Misalnya saja, pesta pernikahan terlihat jelas jejeran undangan tanpa jaga jarak dan tidak menggunakan masker. Kurangnya disiplin masyarakat juga dipengaruhi oleh kalangan pejabat yang harusnya menjadi contoh justru tidak menerapkan Prokes. "Banyak yang harus diperbaiki agar masyarakat disiplin dalam pencegahan penyebaran Covid-19. Mulai dari contoh prilaku dalam kehidupan sehari-hari hingga sanksi tegas tanpa tebang pilih," demikian Wartono.(ujr/xst)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: