Pupuk Subsidi Mulai Menghilang
TANJUNG KEMUNING – Kekhawatiran petani sawah terhadap ketersediaan pupuk subsidi mulai terjawab. Masa perawatan tanaman padi, pupuk subsidi mulai menghilang dari peredaran. Akibatnya, petani sawah kewalahan dalam mendapat pupuk yang dibutuhkan. Jauh sebelumnya, petani sudah memprediksi pupuk subsidi bakal hilang dari peredaran saat dibutuhkan. Kecemasan tersebut terjawab sudah dengan hilangnya pupuk di hampir semua agen yang ada. Kelangkaan pupuk subsidi ini selalu terjadi pada masa tanam dan perawatan tanaman padi. Namun, sayangnya kelangkaan ini tidak dapat diantisipasi oleh pemerintah. Mengingat, setiap tahun kelangkaan pupuk subsidi terus terjadi tanpa ada penanganan serius. “Dua kali tanam dalam setahun, dua kali pula pupuk subsidi hilang dari peredaran. Kondisi ini sangat dikeluhkan petani sawah. Padahal, petani sangat membutuhkan pupuk tersebut,” keluh Ernadi (49) warga Desa Padang Leban Kecamatan Tanjung Kemuning, Senin (30/11). Dikatakan Ernadi, kelangkaan pupuk subsidi yang ini memberatkan petani dalam merawat padi agar menghasilkan maksimal sesuai harapan. Namun, belum ada ketegasan dari pemerintah menindak agen atau distributor yang kerap menjual pupuk subsidi kepada petani kelapa sawit yang luas. Untuk menghasilkan panen yang maksimal, petani terpaksa menggunakan pupuk non subsidi yang harganya lebih mahal. Bahkan, pupuk non subsidi juga didapat diluar kecamatan bahkan ke kabupaten tetangga. Karena itu, petani sawah berharap aparat penegak hukum dapat bertindak tegas terhadap agen yang dinilai nakal karena menjual pupuk subsidi kepada petani berdasi. “Harapannya, aparat penegak hukum dapat bertindak tegas kepada agen penyalur pupuk subsidi nakal. Sedangkan, pemerintah mengevaluasi perizinannya agar memberi efek positif,” tandasnya. (xst)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: