Rapid Test Antigen Rp 250.000 /Orang
SEMIDANG GUMAY - Direktur RSUD Kaur melalui dr. Yonita mengatakan, sejak dibuka kembali pada Senin (4/1) telah ada dua pasien melakukan rapid test antigen. Lalu pada Selasa (5/1) ada empat orang yang akan melakukan swab PCR. Sedang pada bulan terakhir di tahun 2020 lalu. Ada 42 pasien yang melakukan swab PCR. Sedang untuk rapid test antigen berjumlah delapan orang. "Hingga hari ini (kemarin,red) yang melakukan rapid test antigen ditambah swab PCR semuanya ada enam orang. Sedang untuk Desember lalu jumlah seluruhnya ada 50 orang. Untuk hasil swab PCR keluar satu sampai dua minggu. Karena sampelnya akan kirimkan ke RSUD M Yunus Bengkulu terlebih dahulu," sampai dr. Yonita pada RKa. Untuk keakuratan hasil, rapid test antigen yang menggunakan sample lendir hidung atau tenggorokan. Jauh lebih akurat dibanding rapid test antibodi, yang tingkat keakuratannya hanya sebatas 18%. Namun untuk memastikan apakah bener-benar terinfeksi virus Corona. Adalah dengan melakukan swap PCR yang keakuratannya 80% sampai 90%. Untuk tarif pemeriksaan, Kementerian Kesehatan (Kemenkes) Republik Indonesia telah menetapkan batas tarif rapid test antigen yakni Rp 250.000 per orang,- untuk Pulau Jawa. Sedang untuk yang diluar Pulau Jawa yakni Rp 275.000,-. Hal ini berdasaskan Surat Edaran (SE) Dirjen Pelayanan Kesehatan Kementrian Kesehatan (Kemenkes). Nomor HK.02.02/1/4611/2020 tentang Batasan Tarif Tertinggi Pemeriksaan Rapid Test Antigen Swab. Sementara harga tes PCR masih bervariasi, tetapi pemerintah telah menetapkan batas maksimal harga tes PCR di rumah sakit atau laboratorium klinik sebesar kurang lebih Rp 900.000. Rapid Antigen 30 Personil Polres Kaur Non Reaktif Sementara itu, mengantisipasi dan mendeteksi Covid-19 di jajaran anggota Polres Kaur. Polres Kaur juga melakukan Rapid Tes Antigen terhadap 30 personil, terutama yang baru kembali dari luar daerah. Hasilnya semua personil yang di rapid antigen menunjukan non reaktif. “Untuk jumlah anggota dilakukan Rapid Tes Antigen sebanyak 30 anggota, semuanya non reaktif,” kata Kapolres Kaur AKBP Dwi Agung Setyono,S.IK,MH melalui Kepala Klinik Medika (PA Urkes) Polres Kaur Henni Septiana, S.Kep, Ners kepada Radar Kaur, Selasa (5/1). Dikatakan Henni, Rapid Antigen dilakukan terhadap anggota Polres yang merasakan gejala-gejala yang tidak biasanya serta anggota yang baru saja tiba di Polres Kaur baik dari cuti maupun menjalankan tugas ke luar daerah. Hal ini untuk memastikan kesehatan serta mendeteksi lebih awal penyebaran Covid-19 di jajaran anggota. (yie/ujr)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: