Terhipnotis BLT, HP dan Anting IRT Lenyap

Terhipnotis BLT, HP dan Anting IRT Lenyap

MAJE - Sriani (34) warga Desa Bakal Makmur Kecamatan Maje kena hipnotis dengan modus pura-pura akan diberikan Bantuan Langsung Tunai (BLT), Rabu (17/2) pukul 13.30 WIB. Akibatnya korban yang merupakan ibu rumah tangga ini kehilangan anting – anting dan satu unit handphone (HP). Ia menderita rugi berkisar Rp 1,5 juta. Kronologis kejadian, saat siang Sriani sedang menonton TV di ruangan rumahnya. Tiba – tiba ada orang datang, satu orang kemudian masuk ke rumah dan satu orang lagi menunggu di teras. Pria yang masuk ini tanpa memperkenal diri langsung mengatakan sedang melakukan survei. Laki – laki tidak dikenal ini menanyai Sriani apakah sudah mendapatkan bantuan pemerintah apa belum. Selain bantuan langsung tunai Dana Desa (BLT DD) apakah sudah dapat bantuan pribadi apa belum. Kepada Sriani, pria itu menerangkan, bahwa akan memberikan bantuan Rp 60 juta kepada 30 orang warga. Selanjutnya pelaku ini menanyai pekerjaan Sriani, jumlah anak dan identitas lainnya. Pelaku ini mengatakan, bahwa bantuan ini merupakan membayar nazar pimpinannya H. Ali Saprudin. Selanjutnya, dengan bahasa yang manis pelaku menanyai tentang anting – anting yang dipakainya. Setelah itu korban melepas bahkan memberikan surat anting – anting dan HP miliknya. Pelaku kemudian memoto HP dan anting – anting berserta surat emas tersebut. Selanjutnya pelaku memberikan dua amplop besar. Mereka langsung pergi dan berjanji akan ke rumah korban lima menit lagi. Tapi ternyata tidak muncul lagi. Korban sempat panic kemudian melapor ke Polsek Maje. Setelah tahu kena tipu, maka amplop itu dibuka. Isi amplop ini ternyata uang dua lembar pecahan Rp 50.000. serta tumpukan kertas yang dipotong seukuran uang yang berada di atasnya. “Saya saat mereka mau pergi membawa anting – anting berserta suratnya dan HP, saya sempat nanya mau kemana. Pelaku mengatakan, bahwa mereka akan ke masjid untuk shalat. Katanya lima menit lagi mereka akan datang dengan pimpinannya. Bahkan mereka bersumpah dengan nama Allah. Bahkan sebelum pergi pria itu meminta masakan kopi tigas gelas,” jelas Sriani. Lanjutnya, setelah ditunggu tidak kunjung datang. Maka ia mengecek ke masjid dekat rumah orang tuanya. Nyatanya tidak orang di masjid sedang shalat. Saat itulah dia sadar bahwa telah kena tipu dengan cara hipnotis. Karena menyadari hal ini maka dia melakukan upaya untuk menemukan pelaku dengan menyampaikan laporan ke Polsek Maje. “Saya sadar kena tipu setelah mengecek ke masjid tidak ada orang,” sebutnya. Kapolres Kaur AKBP Dwi Agung Setyono, S.IK, MH melalui Plh Kapolsek Maje Ipda M. Thamrin membenarkan, bahwa ada warga kena tipu diduga menggunakan cara hipnotis. Pihaknya telah berupaya mengetahui ciri – ciri pelaku dan arah pergi pelaku. Guna untuk melakukan pencarian. Tapi karena korban tidak tahu persis pelaku ke arah mana. Maka upaya mereka belum membuahkan hasil. “Korban ini jelas – jelas kena hipnotis. Karena memberikan anting – anting dan Hp-nya dengan orang tidak dikenal tanpa merasa ragu atau curiga. Kepada masyarakat kami ingatkan. Supaya tidak mudah percaya dengan orang tidak dikenal untuk meminta data pribadi. Atau ingin delik apapun untuk hal yang sifatnya membujuk memberikan sesuatu milik masyarakat,” sebutnya. (mrn)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: