Berjuang Lestarikan Adat

Berjuang Lestarikan Adat

MELESTARIKAN adat dan budaya pada era saat ini bukanlah pekerjaan mudah. Sebab jika mudah menyerah, maka aktivitas pelatihan tari adat akan mudah berhenti. Karena itulah untuk menjadikan adat dan budaya yang lestari perlu niat untuk berjuang. Dengan harapan ke depan, generasi muda yang terbentuk. Memiliki kemampuan dalam bidang ilmu pengetahuan. Juga memiliki adat budaya sehingga tetap menjadi generasi yang penuh sopan dan santun terhadap sesama. Pjs Kades Gedung Menung Al Ikhwan, S.Sos mengungkapkan, memang untuk menempa generasi yang penuh dengan kebaikan bukan mudah. Perlu kerjakeras dan harus mendapatkan dukungan dari semua lapisan warga desa. Karena saat ini tradisi remaja jauh berbeda pada era tahun 80 an dulu. Saat itu remaja dengan sadar akan belajar tatacara adat dengan budaya di desanya masing – masing. Karena pada zaman itu teknologi belum sehabat sekarang. “Kemajuan zaman tidak bisa dibendung. Modernesasi zaman juga menjadi tantangan berat dalam mempertahankan adat dan budaya. Karena itulah desa kami termasuk beruntung. Karena semua lapisan mendorong untuk kelestarian adat dan budaya,” paparnya. Para orang tua remaja, sebut dia, dengan ikhlas menyuruh anaknya untuk belajar tari adat dan kegiatan desa lainnya. Sehingga mereka pemerintahan desa dan Lembaga Adat Kaur (LAKU) tingkat desa. Dengan mudah menata, sehingga kegiatan mudah dilakukan. Bahkan, walau tidak termasuk dalam struktur LAKU. Para sepuh desa, tokoh masyarakat dan tokoh agama desa. Ikhlas meluangkan waktu memberikan peranserta dalam kegiatan pelestarian adat budaya. “Alhamdulillah dengan kerjakeras bersama dan keingian remaja. Untuk tari tradiosional mereka sudha bisa tampil dengan memadai. Bahkan, sudah ada beberapa kali diundang dalam kegiatan tarian adat pesta pernikahan,” ujar Pjs Kades Gedung Menung. (mrn)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: