Program D-4 Lebih Spesifik Dibanding S-1

Program D-4 Lebih Spesifik Dibanding S-1

JAKARTA – Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) mengharapkan, bahwa lulusan program D-4 dapat menjadi sebuah jawaban atas kebutuhan industri saat ini. Dirjen Pendidikan Vokasi (Diksi) Kemendikbud, Wikan Sakarinto mengatakan, salah satu kelebihan lulusan program D-4 adalah kompetensi yang 60 persen praktik dan 40 persen teori. “Sarjana terapan (D-4) memiliki kelebihan yaitu softskill yang lebih banyak didapatkan selama menjalani perkuliahan. Semoga ini akan menjadi jawaban untuk kebutuhan industri,” kata Wikan di Jakarta, Senin (1/3/2021). Wikan menambahkan, bahwa dalam program D-4 memiliki satu tahun magang di industri serta melakukan belajar berdasarkan proyek bersama dengan industri tersebut. Terlebih lagi, program studi D-4 lebih spesifik daripada program S-1. Beberapa contoh nama prodinya antara lain adalah akuntansi sektor publik, manajemen dan penilaian properti, bahasa inggris untuk komunikasi bisnis, dan lainnya. “Dari namanya saja, sarjana terapan ini dirancang spesifik, jadi kurikulum sarjana terapan dan D-2 harus menyangkut apa yang dibutuhkan industri,” terangnya. Terkait hal ini, kata Wikan, Kemendikbud mengajak dunia industri dan dunia usaha untuk menjalin kerja sama dengan tenaga pendidik di perguruan tinggi vokasi untuk membenahi kurikulum. “Harapannya, dengan kolaborasi ini banyak manfaat yang bisa diambil kedua pihak,” ujarnya. Direktur Sumber Daya Manusia (SDM) PT PLN, Syofvi Felianty Roekman menambahkan, keuntungan dalam kolaborasi ini adalah pihaknya dapat melihat dan mengawasi perkembangan para peserta didik. “Pak Wikan sudah menjelaskan, lulusan membekali 60 persen praktik dan 40 persen teori, jadi di kami dapat mempercepat on job training bagi anak-anak D-4 dan ini merupakan efisiensi bagi kami,” kata Syofvi Syofvi menuturkan, bahwa lulusan dari sarjana terapan yang sudah bekerja di PT. PLN, dengan perancangan kurikulum bersama, membuat para lulusan sarjana terapan sesuai dengan apa yang dibutuhkan oleh industri. “Lulusan juga dinilai lebih siap kerja karena mereka lebih mengetahui situasi pekerjaan yang dituju,” pungkasnya. (der/fin)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: