Kebutuhan Terbanyak CPNS dan PPPK 2021
Kebutuhan Terbanyak JAKARTA - Pemerintah dipastikan akan membuka seleksi Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) dan calon Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK) tahun ini. Soal jumlah formasi yang akan dibuka, pemerintah akan menetapkannya pada akhir bulan ini. Dapat diperkirakan, jumlah lowongan CPNS dan PPPK yang akan dibuka berkisar di angka 700 ribuan. Berdasarkan bahan paparan yang dibagikan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (MenPANRB) Tjahjo Kumolo ada beberapa jabatan dengan alokasi terbanyak untuk seleksi CPNS dan PPPK tahun ini. Berikut Jabatan-jabatan dengan Alokasi Kebutuhan Terbanyak: 1. Pemerintah Pusat – Dosen – Penjaga Tahanan – Penyuluh KB – Analis Perkara Peradilan – Pemeriksa – Perawat – Analis Hukum Pertanahan – Jaksa – Dokter – Statistisi – Pranata Komputer – Pranata Barang Bukti – Pengawas Farmasi dan Makanan – Penyuluh Perikanan – Perencana 2. Pemerintah Provinsi – Jabatan Guru: Guru BK, Guru TIK, Guru Matematika, Guru Seni Budaya, Guru Bahasa Indonesia – Jabatan Tenaga Kesehatan : Perawat, Dokter, Asisten Apoteker, Perekam Medis, Apoteker – Jabatan Teknis: Pranata Komputer, Polisi Kehutanan, Pengawas Benih Tanaman, Pengelola Keuangan, Pengelola Pengadaan Barang/Jasa 3. Pemerintah Kabupaten/Kota – Jabatan Guru: Guru Kelas, Guru Penjasorkes, Guru BK, Guru TIK, Guru Seni Budaya – Jabatan Tenaga Kesehatan : Perawat, Bidan, Dokter, Apoteker , Pranata Laboratorium Kesehatan – Jabatan Teknis: Penyuluh Pertanian, Auditor, Pengelola Pengadaan Barang/Jasa, Pengelola Keuangan, Verifikator Keuangan. Mendaftar Makin Mudah Badan Kepegawaian Negara (BKN) mengumumkan, pendaftaran seleksi calon pegawai negeri sipil (CPNS), calon pegawai pemerintah dengan perjanjian kerja (PPPK) dan sekolah kedinasan di tahun ini, akan menggunakan satu portal yakni, Sistem Seleksi Calon ASN atau SSCASN. Kepala BKN, Bima Haria Wibisana mengatakan, bahwa pihaknya telah melakukan peningkatan fitur teknologi dalam SSCASN. Dengan peningkatan fitur tersebut, peserta seleksi CPNS dan sekolah kedianasan tidak perlu mengunggah atau meng-upload sejumlah dokumen. Misalnya seperti ijazah, Surat Tanda Registrasi (STR), serta Nomor Unik Pendidik dan Tenaga Kependidikan (NUPTK) pada saat melakukan pendaftaran. Perlu diketahui bahwa pada seleksi sebelumnya para peserta seleksi harus mengunggah sejumlah dokumen saat pendaftaran. “Portal SSCASN akan terintegrasi dengan data NIK di Dukcapil, data Dapodik Kemendikbud, data STR di Kementerian Kesehatan, dan akses data ijazah dan akreditasi Perguruan Tinggi di Kementerian Ristekdikti,” kata Bima di Jakarta, Kamis (25/3/2021). “Ini akan mempermudah peserta dalam melakukan proses pendaftaran,” sambungnya. Selain itu, Bima juga memastikan, bahwa peserta seleksi dapat mengakses informasi seluruh formasi yang dibuka Pemerintah. Hal ini termasuk inovasi baru pada portal SSCASN, karena pada seleksi sebelumnya peserta hanya dapat melihat ketersediaan formasi satu per satu di website masing-masing Instansi. “Kini, cukup melalui portal SSCASN, peserta dapat mengakses seluruh informasi formasi yang dibuka Pemerintah” pungkasnya. Seperti diketahui pemerintah tahun ini akan membuka seleksi CPNS, PPPK dan sekolah kedianasan. Diperkirakan jumlah formasi yang akan dibuka sekitar 700 ribuan. Rencananya kepastian jumlah formasi akan ditetapkan pada akhir bulan ini. Rekruitmen Guru PPPK Dibuka Mei-Juni Sekretaris Jenderal (Sekjen) Kementerian Agama (Kemenag), Nizar mengumumkan, seleksi Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK) untuk formasi guru madrasah diadakan pada Mei hingga Juni 2021. “Rencananya, pendaftaran seleksi akan diadakan pada Mei hingga Juni 2021. Kemudian dilanjutkan pelaksanaanya pada Agustus 2021,” kata Nizar di Jakarta, Kamis (25/3/2021). Nizar mengatakan, Kemenag saat ini tengah menyusun soal dan modul tes seleksi PPPK. Adapun formasi yang disiapkan pemerintah untuk seleksi guru madrasah tahun ini sebanyak 9.495 “Kemenag membuka 9.495 formasi guru madrasah pada seleksi PPPK tahun ini,” ujarnya Tak hanya itu, Kemenag pun mengalokasikan 27.303 formasi untuk guru agama pada seleksi tahun ini. Formasi ini tersebar pada sekolah negeri yang ada di 393 pemerintah daerah. “Jumlah ini terdiri atas 22.927 formasi guru agama Islam, 2.727 guru agama Kristen, 1.207 guru agama Katolik, 403 guru agama Hindu, dan 39 guru agama Buddha,” terangnya. Sebelumnya, Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (Menpan-RB) Tjahjo Kumolo memastikan, honorer guru agama akan dimasukkan dalam formasi guru Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK) yang dibuka tahun 2021. “Sudah kita masukkan. Jadi, honorer guru agama termasuk dalam formasi guru PPPK yang dibuka Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud),” kata Tjahjo dalam keterangannya. Tjahjo menjelaskan, alokasi PPPK untuk honorer guru agama ini bukanlah alokasi yang ditetapkan sejak awal. Namun, slot yang tersedia dari satu juta guru PPPK Kemendikbud yang belum terpenuhi. Sebab, usulan kebutuhan guru oleh pemerintah daerah tidak mencapai satu juta guru. “Pak Menteri (Mendikbud) sudah mengalokasikan karena masih ada yang belum tercukupi. Oke, dialokasikan buat Kementerian Agama. Jumlahnya berapa? Bisa kita sinkronkan,” pungkasnya. (der/fin)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: