Ruang Isolasi Pasien Covid-19 Bebas Dimasuki
RKa ONLINE, SEMIDANG GUMAY - Beredar kabar bila ruang isolasi covid-19 di RSUD Kaur, bebas dimasuki oleh keluarga pasien yang ditengah dirawat. Tim Radar Kaur langsung melakukan pengecekan diruangan tersebut. Sepintas memang terlihat, beberapa orang diduga keluarga vasien, lalu lalang masuk ke dalam ruangan yang harusnya steril tersebut. Beberapa diantaranya, terlihat tengah berkomunikasi dengan pasien melalui jendela ruang perawatan. Bahkan ada yang tidur dalam ruang perawatan.
"Sempat bingung waktu ngelihat ini. Harusnya kan ruang perawatan penyakit ini harus steril. Ini kok kayaknya bebas seperti ruang perawatan penyakit pada umumnya," ujar salah satu keluarga pasien di saat ditemui jauh dari ruang isolasi, meminta namanya tidak diterbitkan.
Sejujurnya ia mengakui, untuk kualitas pelayanan tenaga medis, di ruangan perawatan khusus ini telah cukup baik. Namun, pasokan air yang dinilainya kurang bersih, ditambah adanya beberapa kamar mandi yang tak berfungsi, hendaknya segera diperbaiki.
Lalu dirinya juga mengeluhkan soal keterbukaan informasi. Saat orang tuanya dinyatakan reaktif berdasarkan hasil rapid tes. Dirinya lantas bertanya kepada petugas medis untuk kejelasan serta melihat hasil dokumen pemeriksaan. Namun hal tersebut tak sesuai harapan.
"Harapan saya dites dulu ke yang lebih tinggi tingkat akurasi, dan perlihatkan pada kami keluarga supaya kami yakin. Kalau udah ada hasilnya baru di isolasi disini, dan perlihatkan pada kami keluarga. Karena jujur saja, dampak kabar ini, keluarga kami di desa seperti dikucilkan dari masyarakat, sementara hasil tes yang keakuratannya lebih tinggi belum keluar," ungkapnya.
Terpisah, saat dikonfirmasi terkait hal ini, Direktur RSUD Kaur, dr. H.Ahmad Mufti Herdiansyah, menjelaskan bila pihaknya telah berulangkali menjelaskan agar keluarga pasien tak masuk ke dalam ruang isolasi. Baik secara lisan, ataupun tertulis melalui papan peringatan. Namun, pihak keluarga kadang terkesan memaksa dan curi-curi kesempatan masuk, membuat petugas kewalahan.
Lalu untuk masalah air, jelasnya, dengan menggunakan sumber mata air sumur bor, kurangnya jernih air kemungkinannya dipengaruhi cuaca. Sehingga membuat air yang dihasilkan belum sesuai harapan.
"Keluarga pasien kebanyakan tidak mengindahkan apa yang kami sampaikan. Untuk masalah air sebenarnya telah ada. Akan kami cek kembali, termasuk pada penampungan. Untuk mengecek penyebabnya," jelasnya. (pin/yie)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: