Vaksin Covid-19 di Kaur, Kosong

Vaksin Covid-19 di Kaur, Kosong

Kadinkes : Tinggal untuk Penyuntikan Tahap Dua RKa ONLINE, BINTUHAN – Masih banyak masyarakat yang belum dan bersedia divaksin. Namun, persediaan vaksin sudah habis alias kosong. Vaksin sinovac yang ada tinggal untuk vaksinasi tahap kedua bagi warga yang sudah melakukan penyuntikan tahap pertama. “Untuk vaksin sudah kosong. Sehingga vaksinasi belum bisa dilakukan,” kata Kepala Puskesmas (Kapus) Padang Guci Hilir, Jumairi,SKM, Jumat (9/7). Saat ini, lanjut Kapus, menunggu instruksi dari Dinas Kesehatan Kabupaten Kaur. Jika sudah ada akan dilakukan kembali vaksinasi. “Yang masih melakukan vaksinasi hanya Puskesmas yang bekerjasama dengan TNI,” ulas dia. Diakuinya, memang masih banyak warga yang belum divaksinasi dan bersedia divaksin. Tetapi, karena obatnya masih kosong, diharap untuk bersabar. “Tunggu saja, kalau sudah ada akan diinfokan ke Kades untuk kembali mengantarkan warganya ke Puskesmas Padang Guci Hilir guna divaksinasi,” sampai Jumairi. Vaksin Tinggal untuk Penyuntikan Tahap Dua Sementara itu, data yang ada di Dinas Kesahatan Kaur, jumlah vaksin sinovac yang telah disalurkan hingga Jumat (9/7) sebanyak 760 dosis, dari 1.329 dosis yang ada. Jumlah vaksin yang masih ada di Dinas Kesahatan tinggal 569 dosis. Inipun untuk pemberian vaksin tahap kedua bagi penerima vaksin tahap pertama. Dalam waktu dekat vaksin akan disalurkan. "Untuk jumlah vaksin yang tersedia di Dinkes sebanyak 569 dosis. Untuk penyuntikan vaksin tahap kedua. Penyaluran ke Puskesmas-Puskesmas akan segera dilakukan," ungkap Kepala Dinas Kesehatan (Kadinkes) Kaur, Azwar, S.Sos, Jumat (9/7). Vaksin sinovac yang ada akan disalurkan kembali pada tanggal 12 Juli 2021. Untuk penyuntikan vaksin tahap kedua. Azwar mengatakan, usulan penambahan vaksin sinovac telah dilakukan dan masih menunggu. Kaur mengusulkan 8.000 dosis vaksin sinovac dan saat ini masih menunggu. Jumlah vaksin yang telah dilakukan Puskesmas-Puskesmas sudah 4.712 orang. Dari target vaksinasi 83.984 orang. Baru terealisasi 5,6 persen.(ujr)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: