300 Lunjuk Terangi Malam Tujuh Likur di Bengkulu Selatan

300 Lunjuk Terangi Malam Tujuh Likur di Bengkulu Selatan

RADARKAUR CO ID BENGKULU SELATAN BS Sebagai bentuk untuk melestarikan budaya tradisional bakar Lunjuk pada malam Tujuh Likur yang merupakan warisan para nenek moyang yang ada di Kabupaten BS Pada malam ke 27 Ramadan 1443 Hijriah tahun 2022 ini Pemkab BS menggelar kegiatan bakar lunjuk dari tempurung kelapa Kamis 28 4 malam Kegiatan yang dilakukan di Lapangan Sekundang Kota Manna tersebut dihadiri langsung oleh Bupati BS Gusnan Mulyadi SE MM Wakil Bupati Wabup H Rifai Tajudin S Sos Sekda BS Sukarni Dunip SP M Si unsur Forum Koordinasi Pimpinan Daerah Forkopimda dan seluruh kepala OPD yang ada di Kabupaten BS Untuk kemeriahan kegiatan ini setiap OPD yang ada dilingkungan Pemkab BS diwajibkan menyiapkan minimal 10 lanjaran lunjuk Adapun jika ditotalkan setidaknya ada sekitar 300 lebih lanjaran lunjuk yang dibakar pada kegiatan tersebut Bahkan prosesi pembakaran lunjuk tersebut disaksikan banyak warga yang sudah merindukan tradisi seperti ini Sebelum kegiatan bakar lunjuk tersebut Pemkab BS juga melakukan kegiatan buka puasa bersama setelah itu dilanjutkan dengan sholat Maghrib Isya hingga Tarawih secara berjamaah Bupati BS Gusnan Mulyadi SE MM mengatakan tradisi bakar lunjuk ini merupakan dalam rangka memperingati malam Tujuh Likur atau malam Lailatul Qadar Budaya bakar lunjuk sudah lama tidak dilakukan secara meriah seperti ini Bahkan sejak belasan tahun lamanya kearifan lokal seperti ini sudah makin tergerus oleh zaman modern seperti sekarang ini Untuk itu kegiatan ini agar budaya yang merupakan warisan nenek moyang tersebut kembali dilestarikan Membangkitkan budaya tradisional merupakan kewajiban kita sebagai generasi penerus Karena dengan begitu kecintaan Pemkab BS terhadap Bumi Sekundang Setungguan akan tampak dan bisa dirasakan oleh seluruh masyarakat yang ada di Kabupaten BS ungkapnya Gusnan mengaku kegiatan ini juga sebagai bentuk kerinduan dengan adanya tradisi kearifan lokal yang sudah sangat lama tidak dilakukan lagi Selain akibat dampak pandemi Covid 19 yang melanda negeri sejak beberapa tahun terakhir Kegiatan seperti ini juga sudah sangat jarang dilakukan masyarakat BS lantaran kemajuan zaman Dirinya berharap kegiatan bakar lunjuk ini dapat terus dilestarikan hingga kapanpun Ini merupakan obat rindu kita terhadap budaya kearifan lokal Saya sangat merindukan tradisi seperti ini Namun Alhamdulillah sudah bisa dilakukan lagi di tahun ini demikian Gusnan roh

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: