Iklan Banner KPU Provinsi Bengkulu

Curah Hujan Tinggi, Petani Kopi Lesu

Curah Hujan Tinggi, Petani Kopi Lesu

Cara Simpan Bubuk Kopi Biar Agar Tidak Kedaluwarsa--(dokumen/radarkaur.co.id)

KAUR, RADARKAUR.CO.ID – Akibat curah hujan tinggi dan serangan hama daun. Puluhan hektare kebun kopi warga Desa Bukit Indah Kecamatan Nasal terancam gagal panen, Senin (12/9).

Karena bunga kopi rontok, kondisi ini membuat petani lesu. Kondisi ini diperburuk lagi dengan turunnya harga biji kopi.

BACA JUGA: Harga Minyak Goreng Kembali Naik

BACA JUGA: Pendamping Desa Keluhkan Tidak Bisa Masuk Bursa Honorer

BACA JUGA: 1.686 KPM Penerima BLT-BBM Antri di Kantor Pos Nasal

Dari harga sebesar Rp 20 ribu/Kilogram (Kg) menjadi Rp 18 ribu/Kg.

"Kini petani kopi berada dipuncak terendah, selain harga jualnya anjlok. Bunga kopi rontok, kebun kopi saya seluas 1 hektar mengalami rontok bunga," ungkap Suprianto (34) petani kopi Desa Bukit Indah.

BACA JUGA: 2 Persen DAU Wajib Untuk Atasi Inflasi Pasca Kenaikan BBM

BACA JUGA: Pelaku Penyalahgunaan Narkoba Ditangkap di Depan Sekolah

Lanjut Suprianto, kini sudah ada beberapa petani kopi dari Provinsi Lampung yang meninggalkan kebunnya di Desa Bukit Indah.

Lantaran harga jual kopi dengan kebutuhan sehari-hari tidak seimbang. Ditambah lagi serangan hama daun semakin meningkat. 

BACA JUGA: Masyarakat: Terima Kasih Atas Perjuangan Anggota DPRD Provinsi Bengkulu

"Apa yang saya sampaikan ini benar-benar kami alami. Sebab sepanjang sejarah baru tahun ini petani kopi berada dititik terendah," katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: