Sembilan Kecamatan BS Rawan Bencana, Pino Raya Zona Merah
Rendra WS--
BENGKULU SELATAN (BS), RADARKAUR.CO.ID - Berdasarkan hasil pemetaan bencana alam selama 2022 lalu oleh Badan Penanggulangan bencana Daerah (BS).
Dari 11 kecamatan di Kabupaten BS, sembilan masuk kecamatan rawan bencana alam. Bahkan, terparah Kecamatan Pino Raya. Kecamatan ini menjadi wilayah zona merah bencana banjir, karena kecamatan tersebut paling rentan terjadi bencana alam banjir.
Plt Kepala BPBD BS Rasyidi, S.IP, M.Si melalui Sekretaris Rendra WS, SP mengatakan, hanya sebagian kecamatan di BS aman dari bencana alam. Sebagian besar rawan bencana, hal ini terjadi karena kondisi lokasi memang di areal yang selalu rentan terdampak langsung akibat cuaca alam.
Kalau berdasarkan data, urutan wilayah rawan bencana pertama Kecamatan Pino Raya (zona merah), kedua Kecamatan Ulu Manna dengan zona orange bencana longsor, Kecamatan Pino masuk zona kuning rawan longsor.
BACA JUGA:Tidak Ada Anggaran, Program Untuk PAUD Terhambat
BACA JUGA:Rencana Pensiun Dini Massal Pernah Disinggung Jokowi, Kemenpan RB tunggu RUU ASN Disahkan
Selanjutnya Kecamatan Air Nipis masuk zona orange longsor dan banjir, Seginim zona kuning longsor, Kedurang Ilir zona kuning banjir, Kota Manna zona orange banjir, Pasar Manna zona kuning banjir serta Kecamatan Bunga Mas zona kuning longsor dan banjir.
“Penentuan titik rawan bencana alam berdasarkan hasil pemetaan bencana selama satu tahun. Sembilan wilayah kecamatan ini sangat rentan, terutama yang zona merah dan orange,” katanya.
Diakui Rendra, masyarakat yang berada di sembilan titik rawan bencana ini harus hati-hati. Apalagi untuk kawasan rawan banjir dan tanah longsor.
Masyarakat juga diharapkan pro aktif melapor kepada petugas BPBD BS jika mengalami kejadian bencana alam.
BACA JUGA:Aturan Baru Kepala Sekolah, Wajib Lulus Program Guru Penggerak, Syarat Lain Simak Disini!
BACA JUGA:Guru Wajib Paham, Aturan Baru PPG 2023 Sudah Berlaku, Simak Disini Biar Tak Ketinggalan!!
“Yang paling rentan terjadi bencana alam sewaktu pergantian musim. Misal dari musim panas ke musim hujan, biasanya rentan longsor karena retakan tanah digenangi air. Begitupun untuk wilayah yang dekat aliras sungai, kerap kebanjiran karena air sungai meluap,” pungkasnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: