IRT Enggan Tes Gejala Kanker Leher Rahim

IRT Enggan Tes Gejala Kanker Leher Rahim

Dengan alasan malu melakukan pemeriksaan peminat tes IVA dan Sadanis di Puskesmas Muara Sahung dan Puskesmas Luas minim, Selasa (15/2).--

KAUR, RADARKAUR.CO.ID - Dengan alasan malu. Tes  pemeriksaan Inspeksi Visual Asetat (IVA) untuk memantau gejala dini kanker serviks.

Di Puskesmas Muara Sahung dan Puskesmas Luas, minim diikuti kaum Ibu Rumah Tangga (IRT). Padahal kegiatan yang dihelat untuk memperingati hari kanker sedunia tersebut. Tanpa dipungut biaya alias gratis.

Kepala Puskesmas (Kapus) Muara Sahung, Maya Afianti, SKM mengatakan, dalam  kegiatan yang dilangsungkan hari Selasa (14/2).

Hanya diikuti tujuh orang warga Kecamatan Muara Sahung. Dari hasil pemeriksaan tak ditemui adanya gejala kedua kanker tersebut.

BACA JUGA:Dandim 0408 dan Bupati Kaur Panen Perdana Jagung Program Ketahanan Pangan

BACA JUGA:CATAT! Ini Poin Kesepakatan Masyarakat PDTK dengan PT DSJ yang difasilitasi Bupati Kaur

"Sebelumnya telah kami umumkan pada masyarakat. Baik secara langsung ataupun melalui pemerintah desa. Cukup disayangkan sedikit yang mengikuti.

Padahal ini sangat penting dalam memantau gejala dini. Dari hasil perbincangan. Kebanyakan kaum wanita di Kecamatan Muara Sahung malu melakukan tes," ungkap Maya Afianti, Rabu (15/2).

Dijelaskannya, ada beberapa syarat bagi kaum wanita untuk melakukan tes IVA. Pertama, sudah pernah melakukan hubungan suami istri.

Serta dalam 24 jam terakhir tidak melakukannya serta tidak sedang haid.

BACA JUGA:STIT Al Wasi' Kaur, Sosialisasi PMB Perdana

BACA JUGA:Pekerjaan Paling Bahagia di Tahun 2023: 4 Karir Paling Memuaskan Menurut Para Ahli

Untuk metode pengetesan yakni tenaga medis akan memasukkan alat bernama spekulum, atau cocor bebek ke dalam bagian vital kaum wanita.

Alat ini berfungsi menahan mulut vagina terbuka, sehingga leher dan mulut rahim dapat terlihat. Kemudian tenaga medis akan mencelup gumpalan kapas bertangkai, sekilas mirip pembersih telinga kedalam larutan asam asetat.

Gumpalan kapas yang telah dibasahi asam asetat. Kemudian dioleskan secara perlahan secara perlahan pada jaringan serviks.

Kemudian menunggu selama ±1 menit, untuk memantau terjadi tidaknya reaksi berupa perubahan warna area serviks.

BACA JUGA:Kapolres Kaur Silaturahmi ke KPUD dan Bawaslu, Koordinasi Sukseskan Pemilu 2024

BACA JUGA:Buruan Ambil DANA Kaget Rp 200 Ribu, Klik disini Langsung Cair...

"Mungkin karena tes dilakukan secara langsung pada organ vital ini. Membuat kaum ibu di wilayah tugas kami. Masih malu untuk melakukan," ujar Maya.

Imbuhnya, jaringan serviks yang sehat tidak akan mengalami perubahan warna setelah dioleskan asam asetat.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: