Iklan Banner KPU Provinsi Bengkulu

Butuh Hobi Baru? Mempelajari Bahasa Lain Seperti Latihan Kebugaran untuk Otak Anda

Butuh Hobi Baru? Mempelajari Bahasa Lain Seperti Latihan Kebugaran untuk Otak Anda

Butuh Hobi Baru? Mempelajari Bahasa Lain Seperti Latihan Kebugaran untuk Otak Anda--(dokumen/radarkaur.co.id)

BANDUNG, RADARKAUR.CO.ID - Ketika dunia terus menjadi semakin saling terhubung, multibahasa menjadi kurang mewah dan lebih menjadi norma.

Memahami dan berbicara bahasa lain lebih dari sekadar memfasilitasi komunikasi; itu benar-benar dapat mengubah cara kerja otak Anda dan, pada akhirnya, membuat Anda menjadi orang yang lebih berpengetahuan luas.

Ini bukan hanya tentang bisa mengatakan " bonjour " saat di Prancis dan " buongiorno " saat di Italia, melainkan kesempatan untuk melatih jaringan otak yang sudah lama tidak aktif, berpikir lebih kreatif, dan melihat dunia secara berbeda.

“Menjadi satu bahasa sebenarnya bukan norma. Orang-orang di belahan dunia lain berbicara dalam beberapa bahasa dan dialek,” kata Cécilia Jourdan, pendidik bahasa Prancis dan konsultan pembelajaran bahasa di Hello French dan salah satu pendiri agensi kreatif J&P.

BACA JUGA:Kronologis Pengunduran Diri 8 Dokter THL, Dipecat di Puskesmas hingga Rekening Diblokir

Dalam organisasi yang terdiri dari sekitar seratus siswa selama sepuluh tahun di New York City, Jourdan telah mencatat bahwa karena bahasa Inggris adalah bahasa yang diterima secara internasional, orang tidak merasa perlu atau perlu belajar bahasa lain.

Namun, mempelajari bahasa lain mengajarkan lebih dari sekadar tata bahasa dan kosa kata, atau cara menanyakan arah saat bepergian ke luar negeri.

Mempelajari Bahasa Baru Meningkatkan Neuroplastisitas

Keterampilan bahasa merupakan mekanisme dan latihan bagi bagian otak lainnya , yang mempengaruhi kecerdasan kognitif dan emosional. Kelas bahasa seperti treadmill untuk otak kiri.

Jika saat ini Anda bukan seseorang yang berbicara lebih dari satu bahasa, dengan mempelajari bahasa baru Anda akan melatih bagian otak yang tidak aktif sejak Anda berusia sekitar tujuh atau delapan tahun.

Melakukan jenis aktivitas ini sebenarnya memperluas kemampuan Anda untuk menangani situasi baru dan menjadi kreatif dengan solusi Anda.

BACA JUGA:Kabar Terkini! IKN Buka Lowongan Kerja Pegawai Pemerintah Non PNS, Simak Formasi dan Syaratnya Berikut

Dalam mengaktifkan bagian otak yang stagnan, kita menciptakan momentum untuk aspek lain dari fungsi otak yang mempengaruhi pemikiran kritis dan kreativitas.

Itu membuat Anda tetap waspada, apakah Anda seorang pemula yang baru memulai atau seseorang yang telah menguasai bahasa dan berusaha untuk mempertahankannya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: