Ilmuwan Berhasil Transplantasi Ginjal Manusia Dalam Embrio Babi

Ilmuwan Berhasil Transplantasi Ginjal Manusia Dalam Embrio Babi

Ilmuwan Berhasil Transplantasi Ginjal Manusia Dalam Embrio Babi--ilustrasi

Masalah etika seputar penciptaan embrio hibrida dan potensi perkembangan fitur yang mirip dengan manusia pada hewan perlu diatasi.

Selain itu, penelitian lebih lanjut diperlukan untuk memastikan keamanan dan efektivitas organ yang tumbuh di laboratorium ini.

BACA JUGA:Tanpa Agunan, Tabel Angsuran Terbaru KUR BRI Pertanian 2023, Plafon Pinjaman Rp75 juta hingga Rp500 juta

BACA JUGA:Cara Bedakan Tabung Elpiji Asli dan Palsu jelang Aturan Baru Elpiji 3 Kg Diterapkan

Namun demikian, pencapaian ini menandai tonggak penting dalam bidang pengobatan regeneratif dan memberikan harapan untuk masa depan di mana organ dapat ditumbuhkan untuk memenuhi permintaan transplantasi, menyelamatkan banyak nyawa dalam prosesnya.

Pada tahun 2020, sekitar 100.000 individu di Amerika Serikat berada dalam daftar tunggu untuk transplantasi ginjal, tetapi hanya 23.000 yang mendapatkannya.

Untuk mengatasi masalah ini, para ilmuwan telah mengeksplorasi kemungkinan menggunakan sel punca pluripoten terinduksi (iPSC) untuk menumbuhkan organ manusia pada mamalia lain, terutama babi, karena struktur organ mereka yang mirip dan perkembangan embrio.

Integrasi iPSC manusia ke dalam embrio babi untuk menciptakan embrio "campuran" atau "kimerik" telah menjadi solusi potensial.

BACA JUGA:Pastikan 4 Hal Ini Tidak Ada, Pinjaman KUR BRI September 2023 Pasti Diterima, Temukan Solusi Disini

BACA JUGA:Posisi Bright Gas 3 Kg dan Gas DME dalam Aturan Baru Elpiji 3 Kg, Apa Maksud dan Tujuannya

Namun, tantangan utama adalah dominasi sel babi dalam embrio, yang membutuhkan nutrisi dan sinyal kimia yang berbeda untuk tumbuh.

Dalam sebuah penelitian terbaru, para peneliti menggunakan teknologi CRISPR untuk menonaktifkan dua gen yang bertanggung jawab atas perkembangan ginjal babi.

Hal ini menciptakan ruang, atau "niche," bagi iPSC manusia untuk mengisi.

Selain itu, para peneliti menyesuaikan tahap perkembangan iPSC manusia agar sesuai dengan sel babi, untuk memastikan integrasi yang lebih baik antara keduanya.

Tim ini menanamkan 1.820 embrio kimerik ke dalam 13 induk babi pengganti dan mengakhiri kehamilan sekitar sebulan kemudian untuk mengambil embrio.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: