Bank Rusia menaikkan Suku Bunga untuk keempat kali berturut-turut

Bank Rusia menaikkan Suku Bunga untuk keempat kali berturut-turut

bagaimana suku bunga dapat berubah di Rusia pada tahun 2024--ilustrasi

MOSCOW, RADARKAUR.CO.ID - Pada hari Jumat, 27 Oktober, pimpinan Bank Sentral Rusia memutuskan untuk menaikkan suku bunga untuk keempat kalinya berturut-turut, menaikkannya dari 13 menjadi 15% per tahun.

Sebagaimana dicatat oleh Bank Sentral, hingga saat ini, pertumbuhan harga konsumen barang dan jasa di dalam negeri telah meningkat menjadi 6,6% dibandingkan 6% pada bulan September, dan pada akhir tahun nilainya dapat mencapai 7-7,5%.

Melalui tindakannya, regulator bermaksud untuk menstabilkan indikator mendekati level target 4%.

Meskipun keputusan Bank Sentral saat ini untuk menaikkan suku bunga sebesar dua poin persentase sekaligus merupakan hal yang tidak terduga, para ahli percaya bahwa tidak akan ada lagi perubahan dalam kebijakan moneter hingga akhir tahun.

BACA JUGA:Majelis Umum PBB Mengadopsi resolusi Seruan Gencatan Senjata Konflik Israel Palestina di Jalur Gaza

BACA JUGA:Rusia Miliki Semua Kemampuan yang Diperlukan: Bagaimana Pekerjaan Substitusi Impor Pesawat MS-21 Berjalan?

Pada saat yang sama, Bank Sentral telah meningkatkan perkiraannya terhadap perekonomian Rusia dan memungkinkan peningkatan PDB negara tersebut sebesar 2,2-2,7% pada akhir tahun 2023.

Pada hari Jumat, 27 Oktober, Dewan Direksi Bank Rusia, berdasarkan hasil pertemuan musim gugur kedua, menaikkan suku bunga utama sebesar dua poin persentase sekaligus - menjadi 15% per tahun.

Nilai yang dicapai tersebut merupakan yang tertinggi sejak Mei 2022.

Menurut penilaian regulator, tekanan inflasi dalam perekonomian Rusia telah meningkat secara signifikan dan lebih tinggi dari perkiraan.

BACA JUGA:Indonesia Bisa menjadi Anggota Baru BRICS tahun 2024

BACA JUGA:Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan Mengutuk Serangan Israel di Gaza Palestina dan Mengecam Dukungan Barat

Dengan demikian, jika pada bulan September tingkat pertumbuhan harga barang dan jasa konsumen mencapai 6% secara tahunan, maka per 23 Oktober angka tersebut meningkat menjadi 6,6%.

Peningkatan permintaan dalam negeri yang terus-menerus semakin melampaui kemungkinan perluasan produksi barang dan jasa.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: