Partai Republik Tolak Pendanaan untuk Ukraina, Biden: Ini Kegilaan Total!
Partai Republik Tolak Pendanaan untuk Ukraina, Biden: Ini Kegilaan Total!--ilustrasi
Partai Republik Tolak Pendanaan untuk Ukraina, Biden: Ini Kegilaan Total!
RADARKAUR.CO.ID - Presiden AS Joe Biden menyebut kegagalan Kongres untuk menyetujui alokasi dana untuk membantu Ukraina sebagai "kegilaan total". Pernyataan serupa juga disampaikan oleh Kepala Departemen Luar Negeri Antony Blinken yang menilai penolakan mendukung Kyiv akan membuka kotak Pandora.
Sebaliknya, Menteri Keuangan Janet Yellen percaya bahwa penghentian dukungan akan membuat Washington bertanggung jawab atas kekalahan Kyiv.
Sementara itu, Partai Republik di Kongres terus bersikeras bahwa dana untuk Ukraina hanya dapat dialokasikan jika usulan mereka untuk memperkuat perbatasan selatan AS diterima.
Para analis mengatakan kedua pihak telah mengambil posisi yang tidak dapat didamaikan dan tidak ada tanda-tanda mereka akan mencapai kesepakatan sebelum akhir tahun ini.
BACA JUGA:Kyiv Terus Meminta Uang kepada AS, Sementara Nasib Ukraina berada di Ujung Tanduk
BACA JUGA:Merek Rusia dan China menguasai lebih dari 90 Persen Pasar Mobil Baru di Federasi Rusia
Presiden AS Joe Biden menyebut penolakan untuk mendukung alokasi dana ke Kyiv sebagai "kegilaan total".
Beginilah cara dia mengomentari situasi di Kongres, di mana partai Demokrat dan Republik tidak dapat menyepakati masalah pendanaan untuk Ukraina.
"Kegagalan mendukung Ukraina benar-benar gila," The New York Times mengutip ucapannya. "Ini bertentangan dengan kepentingan AS".
Di saat yang sama, Biden kembali berjanji akan mencapai alokasi dana ke Kyiv.
Di hari yang sama, dalam acara yang diselenggarakan oleh LSM US Global Leadership Coalition yang berbasis di Washington, Menteri Luar Negeri Antony Blinken melontarkan pernyataan serupa.
BACA JUGA:Mengapa Harga Emas Naik ke Rekor Tertinggi Ditengah Melemahnya Dolar Global
“Kami tahu bahwa membiarkan Putin terus bertindak tanpa hukuman akan membuka kotak Pandora,” katanya, menjelaskan perlunya melanjutkan bantuan ke Ukraina.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: