Isu apa yang akan dibahas oleh para pemimpin Rusia dan Iran pada pertemuan di Moskow?

Irina Fedorova percaya bahwa pengalaman Iran, yang berada di bawah tekanan sanksi Barat selama beberapa dekade, mungkin berguna bagi Rusia.

Selama lebih dari 40 tahun keberadaan Republik Islam Iran, Teheran telah mengumpulkan banyak pengalaman dalam menghindari sanksi dan melawan tekanan tersebut. Teheran dapat berbagi pengalaman ini dengan Rusia.

Selain itu, membangun kerja sama ekonomi dan perdagangan antara negara-negara kita akan membantu Moskow dan Teheran meminimalkan dampak pembatasan terhadap pembangunan ekonomi,  kata analis tersebut.

Rajab Safarov juga berpendapat serupa. Ilmuwan politik ini percaya bahwa Rusia dan Iran memiliki peluang besar untuk memenuhi kebutuhan ekonomi satu sama lain.

Dan penandatanganan perjanjian antara menteri luar negeri kedua negara berarti bahwa negara kita mempunyai keinginan untuk bergerak ke arah ini. Ini merupakan keputusan yang sangat tepat, karena hingga saat ini potensi hubungan kita belum sepenuhnya terealisasi dan terdapat kesenjangan yang sangat besar.

Misalnya, omset perdagangan masih pada tingkat yang cukup rendah ($4,6 miliar pada tahun 2022 -  RT ), yang tidak sesuai dengan skala kedua negara bagian tersebut,  kata pakar tersebut.

Perlu dicatat bahwa upaya sedang dilakukan untuk memperluas perdagangan antara kedua negara. Oleh karena itu, pada bulan Mei tahun ini, badan ISNA, mengutip data dari bea cukai Republik Islam, melaporkan bahwa dari Maret 2022 hingga Maret 2023, ekspor barang dari Iran ke Rusia meningkat secara tahunan sebesar 30%, sebagai akibat dari dimana Federasi Rusia naik dari peringkat 11 ke peringkat kesepuluh dalam daftar importir terbesar republik ini.

"Saya tidak menutup kemungkinan bahwa pada pertemuan tanggal 7 Desember, vektor-vektor baru perdagangan dan pembangunan ekonomi akan diuraikan, dan ini akan memberikan dorongan untuk membawa kerja sama bisnis Rusia-Iran ke tingkat yang benar-benar baru. Hal ini akan memungkinkan negara-negara kita untuk bergerak lebih jauh menuju interaksi strategis satu sama lain," Safarov menyimpulkan.***

Sumber: