DEKRIT PRESIDEN 5 JULI 1959 SEBUAH SKANDAL DAN KEJAHATAN POLITIK?

DEKRIT PRESIDEN 5 JULI 1959 SEBUAH SKANDAL DAN KEJAHATAN POLITIK?

DEKRIT PRESIDEN 5 JULI 1959 SEBUAH SKANDAL DAN KEJAHATAN POLITIK--ilustrasi

DEKRIT PRESIDEN 5 JULI 1959 SEBUAH SKANDAL DAN KEJAHATAN POLITIK

(Kajian Analisis Historis) Memperingati 5 Juli Dekrit

Oleh: Benz Jono Hartono (Penulis Praktisi Media Massa)

Anggota  Dewan Pembina  ASPIRASI INDONESIA, Untuk Penetapan 15 Maret sebagai Libur Nasional Hari Anti Islamofobia

BACA JUGA:Ini Profil Anggota PPLN Den Haag yang Membuat Ketua KPU Dipecat, Nama Lengkap, Akun Twitter dan IG

BACA JUGA:Bikin Anggota PPLN Den Haag Klepek-Klepek, Ini 5 Janji Hasyim Asy'ari hingga Sanggup Bayar Rp4 Miliar

Pembukaan

Dekrit Presiden 5 Juli 1959 merupakan salah satu peristiwa paling kontroversial dalam sejarah politik Indonesia.

Dekrit ini dikeluarkan oleh Presiden Soekarno sebagai respons terhadap kebuntuan politik yang terjadi akibat kegagalan Konstituante dalam menyusun konstitusi baru.

Namun, langkah tersebut menimbulkan berbagai kontroversi dan dipandang oleh sebagian kalangan sebagai sebuah skandal dan kejahatan politik.

Ulasan ini akan membahas latar belakang, isi, dan dampak dari Dekrit Presiden 5 Juli 1959, serta mengapa tindakan tersebut dianggap sebagai skandal dan kejahatan politik.

BACA JUGA:Ini Dia 10 HP Harga 2 Jutaan Terbaru Bulan Juli 2024, Cermati Spesifikasi Sesuai Kebutuhan Anda

BACA JUGA:Khutbah Idul Adha Ketua KPU Hasyim Asy'ari di depan Presiden Jokowi Viral, Sebut Sifat Kebinatangan Manusia

Latar Belakang

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: