BENGKULU - Kondisi pandemi akibat serangan virus covid-19 saat ini membuat masyarakat dalam posisi dilematis. Kebijakan untuk masyarakat tetap berada di rumah atau stay at home juga membuat posisi masyarakat terjepit. Pada satu sisi harus tetap berada dirumah untuk memutus mata rantai penyebaran, sementara di sisi lain memaksa rakyat untuk keluar rumah untuk mencari rezeki. Menyikapi persoalan tersebut, Calon Gubernur Provinsi Bengkulu 2020 nomor urut 3, Agusrin M Najamudin menyayangkan Pemerintah Daerah mengeluarkan Peraturan Daerah Covid-19 tanpa diimbangi kebijakan perlindungan diri atau proteksi. "Jangan tidak adil dan zalim kepada rakyat! Seharusnya bagikan dulu masker sebanyak-banyaknya kepada masyarakat gratis, setelah terbagi semua dengan rata, baru kita buat Peraturan Daerah-nya," tegas Agusrin. Dia juga mempertanyakan, kenapa masyarakat Kota Bengkulu dan Provinsi Bengkulu langsung diberikan hukuman siapa yang melanggar Covid-19. Sementara kewajiban pemerintah tidak dipenuhi dulu. Calon Wakil Gubernur yang berpasangan dengan Agusrin, Dr HM Imron Rosyadi juga menyayangkan sikap tidak realistis program yang dicanangkan oleh salah satu pasangan kandidat yang bertarung dalam Pilkada 9 Desembet 2020 mendatang yaitu program satu desa satu ambulance. Menurut Imron, selama menjabat sebagai kepala daerah selama Paslon 7 tahun ke belakang, kenapa tidak melaksanakan program satu bulance untuk satu kelurahan. "Kita khawatir, kalau selalu program itu bagaimana mengurus orang sakit. Kalau bicara Rumah Sakit, membuat gedung untuk orang sakit dan mobil ambulans untuk orang sakit. Tidak berkeinginan untuk itu (orang sakit, red)," jelas Imron. (rls/prw)
Agusrin : Jangan Buat Rakyat Terjepit
Rabu 18-11-2020,15:12 WIB
Editor : Admin Radar Kaur Online
Kategori :