KELAM TENGAH – Tahun politik banyak dimanfaatkan oleh oknum tertentu untuk mendapat keuntungan politik kelompoknya. Ekspresi foto masyarakat pun tak luput dipolitisir oleh tim pemenangan. Hal ini menimbulkan kekecewaan masyarakat. Pasalnya, ekspresi fotonya hanya sebatas koleksi pribadi justru dimanfaatkan untuk kepentingan politik tertentu. Di tahun politik, semua gerak gerik atau bahasa tubuh masyarakat menjadi pusat perhatian politisi dan tim. Sehingga, kerap muncul persepsi yang salah oleh masyarakat awam. Menurut Karnadi (47) warga Desa Padang Leban Kecamatan Tanjung Kemuning, Minggu (22/11), mengekpresikan gaya foto di Media Sosial (Medsos) harus berhati-hati. Khususnya, selama tahun politik berlangsung. Jangan asal mengacungkan jari sebagai pemanis gaya foto. Sebab, bisa saja dipolitisir oknum tertentu dan viral di Medsos sebagai bentuk dukungan terhadap calon atau kandidat. Khusus di Kabupaten Kaur, ada dua Pasangan Calon (Paslon), jadi saat berfoto jangan menampilkan lentikan jari yang mengarah kepada nomor Paslon. “Sebelum pesta demokrasi berakhir, maka jangan memajang foto dengan ekspresi jari yang mengarah pada nomor urut Paslon. Sebab, dapat dipolitisir oleh oknum tertentu sebagai dukungan,” ujarnya. Dikatakan Karnadi, politisir tersebut tentu sangat merugikan masyarakat pemilik foto. Diharapkan, politis dapat memainkan perannya dengan baik. Tidak memanfaatkan foto di Medsos untuk kepentingan politiknya. Sebab, sangat membuat nyaman bahkan cenderung merugikan. Selain memanfaatkan foto, terkadang politisi juga kerap mencatut nama guna melengkapi administrasi partai. Ke depan, hendaknya lahir politisi yang baik dan tidak asal ambil foto maupun nama orang tanpa izin. Dengan demikian akan menciptakan kondisi yang benar-benar kondusif dan lancar. “Silakan berjuang dengan cara dan pola sendiri. Namun, jangan mempolitisir nama ataupun foto orang lain guna meningkatkan popularitas politiknya,” tandasnya.(xst)
Ekspresi Gaya Foto Kerap Dipolitisir
Selasa 24-11-2020,14:19 WIB
Editor : Admin Radar Kaur Online
Kategori :