BINTUHAN – Pembangunan dan Perbaikan sarana dan prasarana pendidikan menjadi atensi Pemda Kaur pada periode kepemimpinan 2016 - 2021. Hal itu dilakukan untuk meningkatkan Standar Sarana dan Prasarana pendidikan tingkat Sekolah Dasar dan Sekolah Menengah Pertama (SMP) sesuai dengan Standar Nasional Pendidikan (SNP). Menurut Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Kaur, Endy Yurizal,SP,M.Ling didampingi Kabid Pendidikan Dasar (Dikdas) Lisarmawan,S.Kom bahwa peningkatan standar sarana dan prasarana pendidikan dilakukan dengan cara pembangunan ruang kelas baru, rehabilitasi ringan sedang dan berat ruang belajar SD dan SMP. Berikutnya pengadaan alat komputer, pengadaan Lab IPA Fisika dan Lab IPA Biologi, rehabilitasi ruang guru, rehabilitasi ruang perpustakaan, pengadaan koleksi perpustakaan, pengadaan jamban dan pembangunan toilet, serta kegiatan lainnya. Kegiatan itu dilakukan secara merata di sekolah dasar dan menengah pertama di 15 kecamatan di Kabupaten Kaur. Lebih rinci Endy menyampaikan sejak tahun 2017 peningkatan mutu dilakukan dengan merehab ruang kelas belajar SD bagi 5 sekolah dengan jumlah 15 ruang belajar. Dan rehab ruang belajar kelas SMP bagi 19 sekolah dengan jumlah 89 ruang belajar. Kemudian rehab laboratorium IPA SMP pada 3 sekolah serta rehab perpustakaan SMP pada 4 sekolah. “Pada tahun 2017 ada 6 SMP mendapat bantuan langsung peralatan computer masing-masing satu paket. Setelah perjuangan kita mengusulkan kepada Kementerian Pendidikan. Tahun 2017 adalah awal kita membangun mutu pendidikan dengan berbasis komputer sesuai dengan standar mutu pendidikan saat ini. Sehingga pada tahun-tahun berikutnya secara terencana terus dilakukan pengadaan paket komputer bagi sekolah-sekolah, terutama tingkat SMP,” tambah Endy. Oleh karena itu, lanjutnya, pada tahun 2018 kembali dianggarkan pengadaan alat komputer sebanyak 8 paket bagi 8 SMP. Pemda Kaur terus melakukan pembangunan ruang kelas baru SD bagi 1 sekolah sebanyak 2 ruang kelas. Merehab ruang kelas 10 SD dengan jumlah total 34 ruang belajar, pengadaan koleksi perpustakaan SD bagi 34 sekolah sebanyak 34 paket. Merehab ruang kelas belajar SMP bagi 3 sekolah sebanyak 9 ruang serta merehab perpustakaan bagi 1 sekolah. Pada tahun 2019 peningkatan sarana prasarana bahkan terus meningkat. Ruang kelas belajar menjadi fokus utama. Ada 36 sekolah dasar yang direhab dengan total 108 ruang kelas belajar bagi tingkat SD. Sedangkan untuk tingkat SMP ada 10 SMP yang direhab dengan total 10 ruang kelas belajar. Pembangunan ruang kelas baru juga dilakukan, sebanyak 7 SD dibangunkan total 11 ruang kelas belajar baru, ada 1 sekolah mendapat pembangunan toilet, serta 3 SD mendapat pembangunan rumah dinas, 9 SMP mendapat pembangunan ruang guru, 10 SMP mendapat rehab ruang kantor, 3 SMP mendapat rehab Lap IPA, 1 SMP dibangunkan perpustakaan, 1 SMP diabngunkan Lab IPA Fisika dan 1 SMP diabngunkan Lab IPA Biologi. Pada tahun 2020 ini, Dinas Pendidikan juga kembali melakukan pengadaan 2 paket komputer bagi 2 sekolah serta mendapatkan bantuan 7 paket komputer bagi 7 SMP dan 7 paket komputer bagi 7 SD. Bantuan ini merupakan hasil perjuangan melalui usulan kepada Kementerian Pendidikan. Lebih lanjut lagi, kegiatan rehab ruang belajar SD terus dilakukan. Ada 9 SD direhab ruang belajar dengan jumlah total 29 ruang belajar. Berikutnya juga rehab bagi 14 perpustakaan SD, ada 4 SD yang direhab jamban dengan total 12 paket. Kemudian ada 3 SD yang dibangun ruang kelas belajar dengan total 4 ruang belajar, ada 2 SD dibangun toilet. Ada 3 SMP yang direhab ruang kelas belajar dengan toal 10 ruang. Ada 2 SMP yang direhab LAP IPA, ada 1 SMP yang direhab perpustakaan, ada 1 SMP yang direhab ruang guru. Berikutnya ada 4 SMP yang dibangunkan jamban dengan toal 8 paket. Serta Ada 5 SMP yang dibangun lab computer. Lisarmawan menambahkan bahwa pada tahun 2021, 13 SMP juga sudah diprogramkan akan mendapat paket komputer. Sehingga bisa menerapkan standar ujian sekolah berbasis komputer. Bahkan paket komputer akan diuapayakan sudah terpasang sebelum pelaksanaan ujian nasional tahun 2021. “Tahun depan semua SMP sudah menerapkan pendidikan berbasis computer disekolah masing-masing. Sehingga tidak perlu menginduk lagi,” terangnya. Ia mengatakan, ada dua sumber anggaran yang diguna untuk meningkatkan standar sarana dan prasarana, yakni Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD) serta Dana Alokasi Khusus (DAK) APBN. Dua sumber anggaran tersebut dialokasikan supaya sarana dan prasarana pendidikan di Kabupaten Kaur meningkat. Ia menyatakan, pihaknya optimistis sarana dan prasarana pendidikan di seluruh Kaur akan terus meningkat dan dapat memenuhi SNP yang telah ditetapkan. “Perbaikan sarana dan prasarana akan terus dilakukan. Selain memenuhi SNP, perbaikan sarana dan prasarana dapat meningkatkan mutu peserta didik," katanya. (sst/prw)
Bukti Pendidikan Kaur Diperhatikan, Sarpras Meningkat
Jumat 04-12-2020,14:59 WIB
Editor : Admin Radar Kaur Online
Kategori :