Sosmed Dapat Memancing Konflik

Sabtu 19-12-2020,12:36 WIB
Reporter : Admin Radar Kaur Online
Editor : Admin Radar Kaur Online

BINTUHAN - Jejaring sosial media khususnya Facebook (Fb) masih dipenuhi kicauan pendukung kandidat Calon Kepala Daerah (Cakada), dalam Pilkada Serentak 9 Desember. Kicauan-kicauan masih terbaca pedas. Seperti suporter dalam pertandingan sepak bola. Simpatisan Cakada yang meraih suara tertinggi, membanjiri halaman sosial media dengan beragam ungkapan. Baik itu ungkapan dalam bentuk syukur, ataupun postingan yang dapat memancing terjadinya konflik. "Riuhnya sama seperti pasca pertandingan final Piala Dunia. Kalau postingan sebagai ungkapan syukur itu wajar. Tapi ya dibatasi juga jangan sampai memicu adanya konflik," ungkap Zainal Abidin (29) warga Desa Pahlawan Ratu Kecamatan Kaur Selatan, Jumat (18/12). Dia mencontohkan, salah satu postingan yang dapat mengundang konflik. Seperti menagih janji seorang simpatisan. Yang berniat memotong daun telinga bila jagoannya kalah dalam pilkada. Karenanya dia berpendapat, pendukung hendaklah bersikap sewajarnya dalam memberikan dukungan. "Kenapa harus nunggu usia 17 tahun baru memiliki hak suara. Hal tersebut karena usia tersebut dianggap telah dewasa. Dan menurut saya janji-janji seperti itu bukanlah sikap orang yang telah dewasa. Begitu juga yang menagih janji seperti itu. Jadi yang wajar-wajar saja dalam memberikan dukungan," pendapatnya. (yie)

Tags :
Kategori :

Terkait

Terpopuler